Seperti yang telah diketahui, harga bahan bakar minyak atau BBM pertalite kini resmi naik dari harga Rp.7.650 menjadi Rp. 10.000 (naik 2.350), sedangkan pertamax dari Rp. 12.500 menjadi Rp. 14.500 (naik 2.000) dan solar dari Rp.5.180 menjadi 6.800 (naik 1.620).
Kenaikan pertalite memang cukup tinggi dibandingkan lainnya, seperti yang diketahui bila jenis pertalite ini merupakan bbm dengan harga subsidi pemerintah.
Memang tidak hanya di Indonesia saja yang mengalami kenaikan BBM, hampir semua negara-negara di luar negeri mengalami kenaikan yang signifikan.
Bila berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, setiap kenaikan harga BBM diatas 10% saja maka akan berdampak besar terhadap stabilitas harga barang, sembako dan jasa. Dan ini bukanlah hal yang baru lagi jika dalam waktu dekat adanya kenaikan harga.
Kenaikkan harga BBM untuk saat ini bisa dikatakan salah satu jurus ampuh Pemerintah dalam menghemat anggaran negara, dan juga strategi manambah sedikit keuntungan agar dapat menambah kas negara.
Yang perlu digarisbawahi adalah kenaikan bahan pokok untuk kehidupan sehari-hari yang naik dapat mempengaruhi ekonomi masyarakat, yang dimana awalnya gaji UMP perbulan dapat mencukupi kini justru tekor, atau yang dulunya bisa menabung kini tidak lagi.
Kenaikan BBM ini tidak dapat dipandang sebelah mata saja, karena kenaikan ini memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat kalangan menengah kebawah.
Untuk saat ini memang harga sembako masih aman tapi mungkin akan menggila dalam seminggu atau dua Minggu lagi, alasan utama mereka menaikkan harga pasti karena BBM untuk biaya transportasi pengiriman.
Seperti pengalaman sebelumnya, biasanya sembako akan mengalami kelangkaan terlebih dahulu kemudian muncul dengan harga baru.Â
Ini merupakan yang harus diperhatikan pemerintah setelah kenaikan harga BBM, bagaimanapun UMP harus ada perubahan dalam waktu dekat agar masyarakat yang mata pencahariannya sebagai karyawan dan buru harian dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.