Menurut catatan sejarah asal usul telur paskah sudah ada sejak lama, telur paskah lahir saat orang Kristen pertama di Mesopotamia merayakan hari kebangsaan Yesus Kristus.Â
Saat itu orang-orang Kristen di Mesopotamia mengambil telur yang telah di rebus dan kemudian mewarnainya menjadi warna merah atau mewarnai sedemikian rupa yang penting ada berwarna merah, tujuannya adalah untuk mengenang darah Yesus untuk menebus dosa umat manusia.
Setelah itu, kebiasaan ini secara bertahap menjamur kebeberapa pelosok Mesopotamia dan kemudian merambat ke Eropa, sekitar abad ke-12 penggunaan telur paskah mulai populer dan secara bertahap diterima dan diizinkan oleh Gereja Kristen Ortodoks untuk digunakan sebagai simbol Kebangkitan Tuhan.
Dalam artian telur paskah tidak ada tercatat di dalam Alkitab melainkan hanya wujud dari kesukacitaan umat Kristen di dunia dalam menyambut Paskah.
Telur Paskah kini menjadi salah satu item yang sangat diperlukan dalam perayaan Paskah. Dan terutama Gereja-Gereja di Indonesia menggunakan telur yang telah di rebus atau telur mainan kemudian menyembunyikannya di seputaran Gereja dan kemudian anak-anak sekolah Minggu akan berlomba mencarinya.
Telur Paskah juga memiliki banyak arti yang berbeda-beda tergantung pandangan dari masing-masing orang maupun dari Gereja yang berbeda. Namun, makna telur paskah yang paling umum adalah:
- Telur Paskah sebagai simbol awal, awal dan arah menuju Tuhan.
- Telur juga merupakan simbol Paskah dan kebangkitan.
- Telur Paskah diwarnai merah untuk memperingati kematian Yesus, cangkang keras telur melambangkan makam Yesus yang disegel. Pecahnya kulit telur adalah simbol kebangkitan, bangkit dari kematian.
- Telur memiliki bentuk bulat, yang merupakan titik awal dan juga titik akhir, yaitu langit dan bumi.
Jika berbicara tentang makna telur Paskah kita dapat memahaminya sebagai simbol kehidupan, kebangkitan dan kedamaian hati setiap orang Kristen dengan Yesus. Orang-orang saling memberi telur Paskah bertujuan untuk saling berbagi kebahagiaan dan harapan akan ada hal-hal baru yang lebih baik dalam hidup mereka.
Tradisi telur Paskah juga sangat beragam di dunia, seperti di Indonesia telur digunakan sarana permainan untuk anak sekolah Minggu hingga remaja gereja dan tradisi ini disebut "Mencari Telur Paskah".
Tradisi telur Paskah di sebagian Eropa cukup berbeda dengan di tempat kita, sebelum Misa para umat Kristiani pada umumnya membawa keranjang yang berisi telur dan makanan lainnya untuk diberkati, setelah Misa, imam akan memberkati keranjang makanan jemaat tersebut dan kemudian mengembalikannya kembali kepada umat untuk persiapan pesta Paskah. Di Belarus dan Ukraina, saat pagi hari Paskah, mereka akan memotong telur Paskah menjadi beberapa bagian, dan kemudian membaginya kepada setiap keluarga yang ngumpul di saat itu di rumah dan kemudian memakannya dengan rasa syukur.
Dan saat ini mewarnai telur Paskah sudah mengalami evolusi, dari yang awalnya berwarna merah kini menjadi warna-warni dengan berbagai pola, gambar dan seni yang menarik. Dan telur paskah diperkembangan zaman tidak menggunakan telur asli lagi melainkan telur sintetis yang isinya pada umumnya coklat.