Pelatih Rajagobal Krishnasamy merupakan salah satu pelatih sukses yang dimiliki Malaysia, sang maestro ini menjadi satu-satunya pelatih Malaysia yang bisa mengawinkan Medali Emas SEA Games 2009 dan Piala AFF 2010.
Namun setelah itu pelatih Rajagopal kehilangan sentuhan magisnya sehingga ia pun digantikan dari kursi kepelatihan timnas Harimau Malaya, memang Rajagopal sudah puasa gelar baik melatih timnas maupun klub liga Malaysia.
Saat ini pun dirinya harus menelan pil pahit setelah Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FABD) memutus kontraknya menjadi kepala pelatih timnas Brunei Darussalam. Padahal piala AFF U23 2022, Piala AFF 2022 dan SEA Games sudah di depan mata, dalam artian hanya tinggal beberapa bulan kedepan.
Dengan pemutusan kontrak ini membuat Rajagopal seperti tidak dihargai lagi sebagai pelatih, sedangkan Brunei Darussalam belum ada melakoni turnamen kompetisi Asia Tenggara musim ini setelah absen dari piala AFF 2020.
Pemecatan pelatih Rajagopal Krishnasamy dilaporkan  pada hari Sabtu, 22 Januari, hal ini juga telah di umumkan oleh Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FABD) melalui media sosial resminya.
Pelatih berusia 65 tahun asal Malaysia tersebut sebenarnya menandatangani kontrak bersama FABD hingga bulan Januari 2023. Alasan pemecatan Rajagopal ini diungkapkan salah satu petinggi Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam karena sepertinya Brunei Darussalam akan absen kembali di perhelatan berbagai turnamen di Asia Tenggara.
Mengingat, belakangan ini dunia sepak bola Brunei gonjang ganjing akibat dampak wabah Covid-19 yang menghantui keselamatan jiwa. Seluruh kejuaraan nasional maupun liga domestik pun tidak bisa berjalan dan bahkan timnas pun tidak bisa latihan akibat wabah Covid-19 ini.
Sepak Bola Brunei Darussalam saat ini berada di peringkat 191 FIFA dan semakin menurun setelah lama tidak bermain dikanca International. Brunei Darussalam memang sejauh ini sepak bolanya kurang menonjol dalam semua kompetisi internasional, akan tetapi Brunei pernah menjadi semifinalis di turnamen Piala Solidaritas AFC 2016.
Pada bulan November 2021 lalu piha FABD telah mengajukan kepada negara agar timnas tidak mengikuti play-off piala AFF 2020 melawan Timor Leste.
Rajagobal sebenarnya mungkin bisa meningkatkan kualitas sepak bola Brunei untuk jangk panjang, namun FABD telah mengambil keputusan yang salah dengan memecat Rajagopal Krishnasamy.