Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekalahan Pahit Timnas dan Banyaknya Kesalahan Mengoper Bola

29 Desember 2021   22:42 Diperbarui: 30 Desember 2021   15:49 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Teerasil Dangd dengan rekan setimnya | (aset: bola.kompas.com)

Sejujurnya hasil 4-0 adalah hasil diluar ekspektasi saya, yang paling membuat saya kecewa adalah cara bermain Indonesia yang sangat-sangat buruk terlebih banyaknya operan bola yang salah yang justru menguntungkan lawan.

Operan bola Indonesia bisa dikatakan amburadul seperti bingung mau mengirim kemana, karena setiap operan selalu mudah di curi para pemain Thailand.

Baik Witan, Kambuaya dan terutama lini belakang Indonesia bermain seperti kehilangan profesionalisme dan terkesan panikan. 

Padahal Indonesia sudah melewati tiga negara terkuat Asia Tenggara yang diantaranya, Singapura, Malaysia dan Vietnam tetapi saat berhadapan dengan Thailand mental dan skil para pemain Indonesia seperti hilang begitu saja.

Faktor penyebab kekalahan Indonesia adalah buruknya operan bola dan penjagaan lawan, persentase operan Indonesia asli anjlok meksipun di statstik mengatakan 72% aslinya adalah 27%.

Untuk membenahi kecanggungan ini mungkin sangat mustahil bagi pelatih Shin Tae yong, karena hanya menyisakan dua hari lagi ditambah skor telak 0-4 yang mungkin sulit untuk di kejar timnas Indonesia.

Bila berbicara optimis boleh-boleh saja, tapi jika kualitas bermain mirip tarkam tentunya sangat mustahil Indonesia dapat mengungguli tim Gajah Perang di leg kedua.

Disatu sisi Shin Tae yong terlalu berani mengambil resiko dengan mencadangkan Egy dan Ezra yang memiliki kemampuan dan ketenangan, mengingat absennya sang pangeran lapangan Pratama Arhan di final leg pertama akibat akumulasi kartu kuning sama dengan bek andalan Thailand bernomor punggung 3 "Bunmathan." Padahal Arhan adalah pemecah kebuntuan bagi Indonesia dan juga sebagai manuver dadakan yang kerap mengejutkan lawan.

Formasi 4-2-3-1 sebenarnya bukan tipikal Indonesia untuk menghadapi tim raksasa Asia Tenggara seperti Thailand, saya sendiri juga kebingungan dengan formasi Shin Tae yong ini yang hanya memasang empat bek utama.

Seperti yang diketahui Indonesia lebih solid dan produktif menggunakan formasi 5-4-1, yaitu dengan mengandalkan gelandang bek kiri yaitu Arhan dan gelandang sayap kiri Irfan Jaya dan sayap kanan Witan Sulaeman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun