Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal "Prader Willi Syndrome", Penyakit Langka yang Jadi Perbincangan Saat Ini

18 Maret 2021   20:30 Diperbarui: 19 Maret 2021   00:17 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi Prader Willi Syndrome | foto: pexels.com/Jose Luis Photographer

Prader Willy Syndrome (PWS) adalah salah satu penyakit langka. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pada anak perempuan dan laki-laki. Lantas, apa itu Prader Willy Syndrome, apa saja gejalanya? Bagaimana sindrom Prader Willi diketahui? Apa yang terjadi jika sindrom ini tidak diobati? Berikut penampakannya.

Prader Willy Syndrome bisa juga dikarenakan sebagai penyakit bawaan, sindrom ini merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh perubahan genetik pada kromosom. Kondisi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1961, jenis ini merupakan salah satu penyakit langka yang pernah terjadi. 

Diagnosis dini sangat penting dalam penanganan penyakit ini, jadi sejak gejala yang terdeteksi langsung dirawat. Dengan demikian tenaga medis dapat melakukan pencegahan penyakit agar tidak semakin parah.

Apa itu Prader Willi Syndrome?

Prader Willy Syndrome berubah menjadi penyakit bawaan yang terjadi secara genetik pada anak laki-laki dan perempuan. Ini adalah kelainan yang disebabkan oleh kesalahan pasangan kromosom. Ini dapat ditularkan dari kedua orang tua dan dapat terjadi sebagai akibat mutasi genetik dan memiliki efek pada fisik, kognitif, neurologis dan perilaku tertentu.

Apa saja gejala Prader Willi Syndrome?

Prader Willi Syndrome dapat memanifestasikan dirinya dengan gejala tertentu. Seperti:

1. Kondisi jantung,

- Peningkatan kadar kalsium dalam darah,

- Keterbelakangan mental pada level tertentu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun