Mohon tunggu...
Lamhot Napitupulu
Lamhot Napitupulu Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pengobatan Tradisional dalam Kesehatan Masyarakat

25 September 2024   15:33 Diperbarui: 25 September 2024   15:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERAN PENGOBATAN TRADISIONAL 

DALAM KESEHATAN MASYARAKAT 

LAMHOT ANUGRAH NAPITUPULU/191241080

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

            Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan warisan lokal. Budaya atau warisan lokal yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah pengobatan tradisional. Masyarakat sering sekali menggunakan pengobatan tradisional untuk kesehatan fisik dan mental. Masyarakat, terutama di daerah pedesaan, sering kali lebih mempercayai metode pengobatan yang telah teruji oleh waktu dan diwariskan secara turun-temurun. Pengobatan tradisional juga terkadang dilakukan untuk mengurangi biaya kesehatan yang dimana pengobatan modern seperti rumah sakit dan puskesmas memberikan biaya yang cukup tinggi. Tentunya, pelaksanaan pengobatan tradisional memberikan berbagai dampak positif pada kehidupan maupun kondisi kesehatan masyarakat.

            Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sedangakan WHO mendefinisikan pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan teori, kepercayaan, dan pengalaman yang berasal dari berbagai budaya, baik yang dapat dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental.

Berbagai jenis pengobatan tradisional telah ada didalam kehidupan masyarakat dan telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti jamu, pijat refleksi, dan gurah. Pertama adalah jamu, jamu memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kesehatan masyarakat Indonesia, jamu biasanya terbuat dari rempah-rempah seperti kunyit, jahe, temulawak, dan daun sirih.

Setiap bahan memiliki khasiatnya masing-masing yang dapat membantu meningkatkan sistem imun, melancarkan pencernaan, dan mengurangi peradangan. Kedua adalah pijat refleksi yang biasanya berfokus pada titik-titik di tubuh seperti tangan, kaki, dan punggung. Pijat refleksi bermanfaat dalam mengurangi pegal akibat aktivitas sehari-hari dan juga dapat meningkatkan atau melancarkan sirkulasi darah.Ketiga adalah gurah, gurah merupakan salah satu pengobatan tradisional yang berkembang di masyarakat dan berfungsi untuk mengeluarkan lendiri yang kotor dari dalam tubuh dengan menggunakan ramuan yang biasanya diteteskan melalui hiudng. Pengobatan tradisional jenis ini dipercaya secara turun-temurun dapat mengobati berbagai ganggguan pernapasan, terutama gangguan sinus. Bahan utama dalam pengobatan tradisional gurah adalah tanaman srigunggu atau senggugu (Clerodendrum serratum). Dalam pengobatan ini, cairan dari ekstrak srigunggu akan diteteskan ke hidung, lalu hidung secara alami akan mengeluarkan banyak lendir.

Pengobatan tradisional tentunya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2010 menyebutkan bahwa 59,12% (lima puluh sembilan koma dua belas persen) penduduk semua kelompok umur, laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun diperkotaan menggunakan jamu, yang merupakan produk obat tradisional asli Indonesia. Berdasarkan riset tersebut 95,60% (sembilan puluh lima koma enam puluh persen) merasakan manfaat jamu.

Pandangan akan banyaknya manfaat akan pengobatan tradisional ini menciptakan kepedulian pemerintah dalam menjaga warisan budaya di Indonesia khususnya dibidang kesehatan. Pemerintah bertekad mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (world health organization/WHO) dalam Traditional/Complementary Medicine Tahun 2014-2023 untuk diintegrasikan ke pelayanan kesehatan dalam suatu sistem kesehatan nasional. Dengan demikian sistem pelayanan kesehatan tradisional ini merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun