Mohon tunggu...
La Mema Parandy
La Mema Parandy Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya memiliki banyak pemikiran dan ide besar akan perubahan bangsa ini. Dan saatnya kita menyusun rencana besar membangun bangsa ini. Mari bersama Jadikan bangsa ini mandiri dan bermartabat....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Periode Emas dan Kritis Pada Anak

10 Maret 2013   13:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:01 7296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Tua Izza ( La Mema Parandy dan Sulis Styorini)

Sebuah rangkuman dari Parenting Session di Playgroup Primagama Surabaya

Semua makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia pasti mengalami proses tumbuh dan berkembang. Perkembangan merupakan pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang masa kehidupan. Sejak dalam kandungan, asupan nutrisi sangat diperlukan bukan saja untuk kebutuhan fisik seperti vitamin, mineral, protein dan sebagainya namun juga nutrisi untuk perkembangan otak dan psikis seperti mendengarkan lagu-lagu rohani dan diajak berbicara oleh ayah dan bundanya.

Walaupun kebanyakan perkembangan meliputi pertumbuhan, perkembangan juga meliputi kemunduran. Manusia lahir sebagai orok, kemudian tumbuh menjadi remaja, dewasa, tua dan akhirnya meninggal. Semua siklus kehidupan ini hendaknya menjadi perhatian, bukan saja ketika masih anak-anak atau remaja, tapi juga masa dewasa dan lansia. Setiap tahap butuh penanganannya masing – masing tentu saja agar seluruh bagian kehidupan menjadi berkualitas.

Usia perkembangan manusia dibagi menjadi beberapa tahap diantaranya:

·Masa bayi (infancy)  berlangsung antara usia 0 – 24 bulan.

·Masa anak-anak awal (early childhood) berlangsung antara usia 2-6 tahun.

·Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle & late childhood) berlangsung antara usia 6-11 tahun.

·Masa remaja (adolescence) berlangsung antara usia 12 – 18 / 22 tahun.

·Masa dewasa awal (early adulthood) berlangsung antara usia 20 – 30 tahun

·Masa dewasa madya (middle adulthood) berlangsung antara usia 30 / 45 – 60 tahun

·Masa dewasa akhir (late adulthood) berlangsung antara usia 60 tahun keatas.

Usia perkembangan diatas tidaklah mutlak karena masing – masing mempunyai perkembangannya sendiri. Beberapa factor seperti asupan gizi, kondisi fisik, mental bahkan social juga berpengaruh terhadap proses ini. Misalnya saja menstruasi pada remaja perempuan, umumnya terjadi pada usia 12 – 14 tahun namun bisa saja terjadi lebih awal pada usia 10 bahkan 9 tahun atau lebih lambat yang terjadi pada usia 15 tahun keatas. Di Indonesia umumnya masa remaja terjadi sampai usia 22 bahkan sampai 24 tahun namun di Negara barat pada usia 19 atau 20 tahun seseorang sudah bisa disebut dewasa.

Perkembangan anak

Masa emas seorang anak terjadi pada usia 1 – 5 tahun. Pada masa ini otak mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana jaringan koneksi otak terbentuk dan aktif sehingga mampu menyerap informasi maupun merespon stimulasi baru dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari orang dewasa. Sehingga banyak yang bilang bahwa masa balita bagi seseorang merupakan masa yang paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itu peran orang dewasa yang ada disekeliling anak terutama orang tua sangat penting dalam perkembangan psikologi anak balita karena akan mempengaruhi perkembangan anak di masa selanjutnya.

Pada masa penting ini anak membutuhkan pola asuh dan berbagai stimulasi yang tepat yang akan menentukan tumbuh dan kembang anak termasuk perkembangan tingkat kecerdasan anak itu sendiri.

“ Anak itu ibarat spons kering yang dimasukkan kedalam air, dia akan menyerap semua yang ada.” Begitu disampaikan oleh Tanti Widya Rani, M.Psi, Psikolog. Narasumber dalam sesi parenting diplay group dan TK Primagama Jemursari Surabaya.

Dia juga menyampaikan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan menyerap informasi baru dan merespon stimulasi baru yang berbeda-beda, karena itulah orang tua harus memahami psikologi anak dalam mengasuh dan mendidik dalam masa pertumbuhannya agar anak dapat terarah dengan benar.

Perkembangan anak terdiri dari beberapa tahap diantaranya:

·Perkembangan fisik – neurologia

·Perkembangan bahasa

·Perkembangan social

·Perkembangan kognisi

·Perkembangan kepribadian

Perkembangan Fisik

Beberapa perkembangan fisik yang terjadi pada bayi dan anak diantaranya pada usia 6 bulan retinanya sudah berkembang dengan baik, penglihatan sudah baik dan detil. Panjang bayi setelah lahir harus bertambah + 25 cm dari sebelumnya (dalam jangka waktu satu tahun) dan tinggi badan anak saat usia 4 tahun adalah 2 kali panjang waktu lahir.

“Anak-anak juga gemar melakukan kegiatan-kegiatan yang menurut kita sepele namun itu akan berdampak sangat penting bagi kehidupannya nanti. Misalnya anak menjadi suka melempar benda untuk belajar memperkirakan jarak, anak merangkak dia akan belajar mengenai sisi kanan dan sisi kiri.” Jelas Tanti

Pada sisi fisik juga terjadi perkembangan Motorik kasar dan motorik halus pada anak. Perkembangan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar anggota tubuh. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh kematangan anak untuk melakukannya. Contohnya seperti menendang, memukul, naik turun tangga, berlari, duduk dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian tubuh tertentu. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih. Contoh dari perkembangan motorik halus ini:

·9 bulan – menjumput

·2 tahun – pegang pensil

·1 tahun – memindahkan benda dari 1 tangan ke tangan lainnya

·4 tahun – menggunting

·5 tahun – menulis

Keterlambatan perkembangan bisa saja terjadi pada setiap anak. Anak-anak bisa berjalan lebih cepat dan berbicara lebih lambat atau sebaliknya. Lagi-lagi ini bergantung pada nutrisi dan stimuli. Namun semuanya pasti ada batas toleransi. “Orang-orang kadang terlalu menggampangkan keadaan. Ah itu sudah biasa, tetangga saya juga usia dua tahun belum bisa berbicara.” Begitu Tanti menyampaikan. “Padahal ada batas waktu tertentu dimana orang tua seharusnya mulai mencurigai dan mewaspadai bahwa ada yang salah dalam perkembangan anaknya.” Imbuhnya lagi. Tanti yang juga seorang terapis untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini mencontohkan tahap-tahap dimana bayi membutuhkan perawatan lanjutan yang lebih serius diantaranya

·4 bulan – tidak dapat mengangkat kepala

·5 bulan – tidak dapat tengkurap

·12 bulan – tidak dapat berdiri

·18 bulan – tidak dapat berjalan

Anamnesis

Perawatan lanjutan seperti yang telah disebutkan sebelumnya diawali dengan Anamnesa yang diarahkan untuk mencari factor-faktor resiko gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh factor instrinsik pada balita dan atau factor lingkungan. Misalnya jika pada usia satu tahun anak belum bisa berdiri sendiri, padahal seharusnya sudah bisa melakukannya, kita lihat apakah memang secara fisik terhambat, atau dari kecil memang terbiasa dipegangi. Jika kasusnya adalah lingkungan yang kurang mendukung, kita tidak bisa bilang bahwa perkembangan anak terlambat. Harus dicoba mengubah lingkungan dahulu, dan jika berhasil maka kesimpulannya bukan pada sisi motorik yang tidak berkembang melainkan pada lingkungan yang kurang menstimulan.

Pemeriksaan anak

Pada jangka waktu tertentu sebaiknya orang tua memeriksakan anaknya pada tenaga medis maupun non medis yang professional dibidangnya. Ada pemeriksaan yang bersifat rutin misalnya pemeriksaan fisik rutin yang meliputi:

·Tinggi badan

·Berat badan

·Lingkar kepala

·Kelainan organ dan bagian tubuh lainnya

Ada juga pemeriksaan yang sifatnya base on needs, atau sesuai dengan kebutuhan. Contoh dari pemeriksaan ini diantaranya:

1.Pemeriksaan neurologis dasar

2.Pemeriksaan fungsi bahasa

3.Pemeriksaan psikologis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun