Tanta menjawab nga papa kok...mari nak bentar kamu jalan, sejenak makan siang tepat pukul 00.00 kami meninggalkan tempat, om beryanya lamekh saya ikut kota gramedia tokoh buku.....baik om diantar......ucap om terimakasih.
*****
Sepanjang jalan, hanya bolah mata bertacam depan, suara sunyi, jalan masuk bayankara mata jalan, membuat posko penanggang covet 19, perlahan naik TVRI telihat, kota jayapura bersih, hanya langit biru yang telihat, angin dari arah samudra fasipik menampar bibir terasa nyaman dengan keindahan.
Dibalik itu dunia sedang dalam tangisan.........korona membuat banyak orang berjatuhan......bahkann kuburan jadi penuh, tak biasa ikut keluarga saat pemakaman.
*****
Sesampai dibanyakara, aku memberanikan diri, mungucap salam, salam melampisi senyuman, bahkan fredi, yance, abi paul hanya sederetan duduk bercerita sambil main gem dibawah pohon sombar mililk warga bayangkara.
Rombongan kaka aman, ade eman, membagi makanan barapen, ada yang menonton hanya seharian kerja, capek.
*****
Terlihat rupanya ketiga gadis Melanesia itu senyum, terlihat rupanya cantik , balai RMP SIMAPITOWA, mengelar acara syuran Wisudawan/wisudawati telihat bahagia, sudah menjadi sarjana, apa yang mereka impikan sudah tercapai melalui motivasi, nasihat dari dari berbagai pihak terutama bagi orang tua mereka juga, puji syukur atas terselesainya masa akhir study.
Sejam kemudian telihat sekecap menghilang sumua orang aku masih saja duduk dibawa pohon mangga yang tadinya bakar batu, hanya daun,batu batu ammpas yang tersisah.
*****