kompas.com
Saya memerhatikan koment di "kompas.com" terkait penulisan hubungan Indonesia - malayasia terasa sekali rasa nasionalismenya. Betapa dahsyatnya, ketika berhadapan dengan malayasia yang pongah dan tidak pernah mawas diri kegarangan rakyat Indonesia bagai harimau terluka.
Rasa sentimen yang ditunjukan malayasia terhadap negara Indonesia, sangat mampu membangunkan emosi. Rasa emosi yang ditunjukan rakyat Indonesia, bukan berarti tidak memiliki alasan. Selama ini, malayasia sudah menghancurleburkan harga diri, martabat dan kedaulatan rakyat yang terikat dalam suatu negara bernama Indonesia.
Bagaimana tidak, tengok saja berita-berita TKI yang konon katanya ilegal tapi ternyata merupakan rekayasa agen TKI dari malayasia. Secara sengaja mendatangkan warga dengan iming-iming mendapatkan gaji besar dan fasilitas menyenangkan. Kenyataannya apa? para TKI yang dianggap ilegal menjadi pemain sirkus untuk meraup keuntungan.
Setelah keuntungan diperoleh para tengkulak dari malayasia sendiri, mereka dilepas dan dilaporkan sebagai penduduk ilegal. Kebohongan seperti itu terus terulang dan terulang, membuat rakyat semakin geram. Selain itu yang paling tidak menyenangkan ialah malayasia kerap mengganggu perbatasan Indonesia dengan dalih keamanan.
Padahal mereka sendiri tengah mengamankan para maling yang menjarah kekayaan Indonesia baik berupa kayu, kelapa sawit maupun ikan. Mereka berapologi menjaga keamanan teritorialnya. Ternyata itu bohong belaka, sebab mereka tidak ingin diketahui keberadaan maling-maling itu. Sebab jika tidak dilindungi maling-maling itu, negara malayasia akan mengalami kebangkrutan.
Malayasia tidak saja akan mengalami kehancuran ekonomi, sekaligus perusahaan-perusahaan dari malingnya akan gulung tikar.
Hal ini seharusnya presiden SBY, jangan mau dinabobokan oleh maling-maling dari malayasia. Dan rakyat Indonesia akan memaafkan kesalahannya selama ini, apabila ia angkat bicara di depan rakyat Indonesia. Putuskan hubungan diplomatik dengan malayasia, tutup semua wilayah perbatasan dengan malayasia dan tarik semua TKI.
Bekukan semua perusahaan yang membuka cabang di Indonesia, dan tarik serta musnahkan produk-produk malayasia yang beredar di Indonesia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H