Mohon tunggu...
dewa cengkar
dewa cengkar Mohon Tunggu... Lainnya - pengangguran

hanya pengangguran biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menari Sunyi di Wushu

6 Mei 2019   17:01 Diperbarui: 6 Mei 2019   17:03 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa menyedihkan, epilog usai pesta para atlet wushu memerlihatkan kepiawaiannya mengolah tubuh menjadi bahasa gerak. Setelah itu kembali tercenung di ruang bisu. Cangcien, salah satu jurus tangan kosong dari utara Tiongkok yang menggambarkan kesatria dan keturunan raja-raja. Bergerak elok, tidak hanya di bawah melalui maphu,siphu, juga lompatan memutar sambil menendang, dan turun diakhiri split. Kadang kala dengan maphu, sebuah bentuk kuda-kuda sejajar seperti kuda berdiri gagah dengan kedua kakinya terentang.

Ia bergerak seperti kupu-kupu menari di udara. Kedua kakinya terentang sejajajar dengan badan dan kepala, ditutup dengan empety stance. Sebelum dilanjutkan dengan salto di udara membentuk gerakan baling baling pesawat terbang kemudian mendarat dengan kedua tungkai kakinya. Diam tanpa gerak.

Betapa indahnya gerakan akrobatik itu. Lembut, lentur namun bertenaga. Jurus yang khas hampir menyerupai tarian. Namun akan berbeda fungsi ketika menjadi petarung, Kadang jurus itu tidak dimaknai untuk berkelahi di darat. Tapi diketahui hanya bergerak di atas matras pertandingan kemudian di nilai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun