Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Pembiayaan Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya

15 Desember 2017   09:24 Diperbarui: 15 Desember 2017   09:28 3686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Dengan luas 326,36 Km2 dengan ketinggian antara 3 - 6 m hingga 25 -50 m di atas permukaan laut dan diibagi menjadi 31 Kecamatan dan 163 desa/kelurahan. Surabaya juga merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi nasional, terutama bagi wilayah Indonesia Timur.

Dalam kepetingannya sebagai salah satu poros ekonomi di Indonesia, Surabaya tentunya memerlukan berbagai infrastruktur dalam memenuhi kebutuhannya sebagai salah satu kota dengan tingkat ekonomi paling di Indonesia. 

Infrastruktur tersebut diwujudkan dalam bentuk pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Kali Lamong di sebelah barat yang merupakan tempat bersandar bagi kapal yang menghubungkan antar pulau di Indonesia bahkan dunia, serta memiliki bandara berkelas Internasional yakni Bandara Juanda di sebelah timur.

Tak hanya itu, jalan-jalan baru pun dibangun guna memudahkan aliran pergerakan. Salah satunya adalah Middle East Ring Road (MERR) yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Surabaya (dari Kenjeran hingga Bandara Juanda) di timur Surabaya. Selain itu masih terdapat beberapa rencana jalan yang akan dibangun ke depannya. mulai dari Outer East Ring Road (OERR), hingga Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB).

Dalam perencanaannya, JLLB ini sudah ada dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya maupun dalam rencana pengembangan umum yang lain.. JLLB dianggap mampu mengurangi beban Jalan A. Yani yang merupakan pintu masuk Surabaya dari arah selatan menuju ke utara. Dalam hal ini, JLLB sudah terdapat dalam berbagai perencaan umum maupun detail di Kota Surabaya sejak tahun 1978 namun baru mulai dilakukan groundbreaking pada tahun 2015.

Dalam perkembangannya, selain MERR, proyek jalan yang sudah memiliki progres adalah JLLB. Dalam pelaksanaannya, JLLB sudah melalui tahapan groundbreaking pada 22 September 2015. Jalan ini memiliki panjang 26,1 Km dengan lebar 55 m. JLLB akan menghubungkan Tol Surabaya-Mojokerto dengan Pelabuhan Teluk Lamong. 

Jalan ini diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas utara-selatan yang biasanya melalui pusat kota. Sehingga mengurangi tingkat kemacetan yang ada serta memperbanyak  akses utara-selatan Kota Surabaya. Selain itu, pembangunan JLLB juga diharapkan dapat mampu meningkatkan tingkat ekonomi di wilayah Surabaya Barat. embangunan JLLB dilaksanakan dengan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan beberapa pihak seperti Ciputra Group dan Pelindo III.

Pada pembangunan JLLB ini, JLLB Surabaya ini dibagi menjadi 3 seksi. Seksi selatan (Lakarsantri dan Citraland) akan dibangun oleh Ciputra selaku pengembang Citraland dan beberapa pengembang lain. Untuk seksi utara (Sememi hingga Osowilangun/Pelabuhan Teluk Lamong) akan dibangun oleh Pelindo III selaku pengelola pelabuhan di Indonesia untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. 

Sedangkan sisanya, yakni penghubung antara kedua seksi ini akan dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Presentase pembangunan JLLB yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya sendiri adalah sebesar 25% dari total pembangunan JLLB, 25% tersebut sudah termasuk dalam pembebasan lahan dan pembangunan fisik jalan. Sedangkan sisanya dilakukan oleh para pengembang dan Pelindo III. 

Sebagian besar tanah yang digunakan juga merupakan milik pengembang. Sehingga dalam pembangunannya, Pemkot Surabaya tidak terlalu terbebani oleh biaya yang sangat besar. Karena tanah dari milik pengembang akan dibangun sendiri oleh pengembang yang bersangkutan, karena akan diserahkan untuk kepentingan jalan umum.

Bersama OERR, anggaran yang disediakan Pemkot Surabaya adalah sebesar 250 Milyar Rupiah yang digunakan pula untuk pembangunan JLLB. Dana ini berasal dari APBD Kota Surabaya tahun 2017. Dana ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 100 Milyar. 

Namun, pada 2016, dana yang terserap baru sebesar 89 Milyar Rupiah. Sehingga, dalam pembangunannya, Pemkot saat ini mengalami sedikit kesulitan karena serapan dana untuk pembangunan proyek ini masih kurang. Sehingga proyek ini tidak kunjung selesai. Padahal, proyek ini ditargetkan akan selesai dan dapat digunakan pada tahun 2019.

Dalam hal ini,  pemkot perlu memutar otak agar serapan dana yang masuk bisa mencukupi untuk melanjutkan pembangunan proyek ini, dan dapat segera diselesaikan sesuai target waktu yang ditentukan. Adanya bantuan dari pihak pengembang ini setidaknya meringankan beban pemerintah, namun pemerintah juga perlu lebih proaktif sehingga tidak muncul masalah antara pengembang dan pemkot karena pemkot tidak segera menyelesaikan proyek yang ada. 

Menurut Pemkot, masih terdapat beberapa lahan yang belum dibebaskan sehingga pembangunan sedikit terhambat. Karena proyek ini menggunakan APBD Kota Surabaya, pemkot mungkin dapat mengambil alternatif sumber pendanaan dari provinsi atau nasional. Karena memang, pemanfaatan jalan ke depannya akan mendukung perkembangan kegiatan ekonomi di daerah tersebut yang bisa saja berdampak secara regional di provinsi atau secara nasional karena adanya Pelabuhan Teluk Lamong.

Semoga proyek JLLB ini dapat segera diselesaikan dan segera mampu memberi manfaat bagi yang menggunakannya.

Referensi:

Afriana, Yessi dan A.A. Gde Kartika. 2012. Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Vol. 1 No.1 (2012) 1-6

Aisyah, Siti dkk. 2012. Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya. Malang: Universitas Brawijaya. Vol. 15 No. 3 (2012)

Hafizhhurahman, Muhammad. 2017. Jalan Lingkar Luar Timur dan Barat Surabaya

BPS: Surabaya dalam Angka 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun