Mohon tunggu...
Lalu Ramdoni
Lalu Ramdoni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

UI/UX Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan oleh Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram

10 Agustus 2024   16:09 Diperbarui: 10 Agustus 2024   19:49 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim KKN PMD Unram bersama dengan ibu-ibu pembuat sabun dan ibu sekretaris desa, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, pada Kamis 11 juli 2024/Dok. pri

Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram Kelompok Malaka 1, bersama ibu-ibu dan Ibu Sekretaris Desa Malaka, menginisiasi program kerja tambahan berupa pembuatan sabun dari bahan Virgin Coconut Oil (VCO). Kegiatan ini melibatkan sekitar tujuh warga desa yang telah berpengalaman selama dua tahun dalam pembuatan sabun, dan selama masa KKN, jumlah pembuat sabun bertambah menjadi 17 orang termasuk mahasiswa yang ikut serta di dalamnya.

"Generasi sekarang harus bisa membuat suatu inovasi baru, berawal dari VCO murni kita dapat kembangkan menjadi produk sabun dengan bahan alami lainnya sebagai kandungannya",  ujar Ibu Sekretaris Desa Malaka.

Sebelum memulai produksi, warga mengikuti pelatihan intensif selama enam hari. Dalam produksi rutin yang biasanya dilakukan sebulan sekali, kelompok ini menggunakan berbagai bahan alami seperti wortel, bengkoang, daun sirih, tomat, daun kelor, daun binahong, dan lidah buaya. Bahan utama yang digunakan meliputi minyak VCO, minyak kelapa, dan minyak sawit. Proses pembuatan sabun VCO memerlukan alat-alat seperti  timbangan kue, mixer, blender,  cetakan kayu dan plastik, baskom kecil, gelas ukur, dan alat pelindung diri (APD) untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.    

Takaran bahan dan langkah-langkah proses pembuatan juga diperhatikan dengan cermat. Misalnya, bengkoang dan tomat dihaluskan dan didinginkan semalam sebelum dicampur dengan aquades. Semua alat yang digunakan harus dari stainless steel untuk menghindari reaksi dengan NaOH yang bisa merusak kualitas sabun. Setelah bahan-bahan dicampur, adonan sabun dibagi dalam dua wadah untuk penyimpanan sementara sebelum siap dicetak. 

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun