Mohon tunggu...
Lalu Putra Satriawan
Lalu Putra Satriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

20 Januari 2025   15:48 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:48 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lingkungan dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional individu, karena keduanya memberikan konteks di mana seseorang belajar berinteraksi, memahami emosi, dan membangun hubungan dengan orang lain. Berikut adalah beberapa cara lingkungan dan budaya memengaruhi perkembangan sosial emosional:

1. Lingkungan
*Keluarga:
Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk kemampuan sosial dan emosional. Pola asuh, kasih sayang, dan cara keluarga menangani konflik memengaruhi bagaimana anak belajar mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
Contoh: Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukung cenderung lebih percaya diri dan memiliki kemampuan empati yang baik.
*Sekolah dan Teman Sebaya:
Interaksi di sekolah dan dengan teman sebaya membantu anak memahami norma sosial, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan belajar berbagi atau bekerja sama.
*Lingkungan Sosial:
Komunitas atau lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh, seperti keberadaan dukungan sosial, tingkat keamanan, atau paparan terhadap perilaku negatif (misalnya kekerasan).
*Media dan Teknologi:
Eksposur terhadap media, termasuk media sosial, dapat membentuk cara individu memandang diri mereka sendiri dan orang lain, serta bagaimana mereka merespons emosi atau konflik.

2. Budaya
*Nilai dan Norma Budaya:
Budaya menentukan bagaimana emosi diekspresikan, diterima, atau ditekan. Misalnya, budaya individualis cenderung mendorong ekspresi emosi secara terbuka, sementara budaya kolektivis lebih menekankan harmoni sosial dan pengendalian emosi.
*Pola Komunikasi:
Cara orang berkomunikasi dalam budaya tertentu, seperti penggunaan bahasa tubuh, nada bicara, atau ungkapan verbal, memengaruhi perkembangan keterampilan sosial.
*Pandangan terhadap Gender:
Budaya sering kali membentuk harapan terhadap peran gender, yang memengaruhi cara individu mengekspresikan emosi atau menghadapi situasi sosial tertentu.
*Tradisi dan Ritual:
Tradisi budaya, seperti upacara atau perayaan, memberikan kesempatan untuk membangun hubungan sosial dan memahami makna emosional tertentu dalam konteks budaya tersebut.

3. Dampak Kombinasi Lingkungan dan Budaya
*Anak yang tumbuh di lingkungan dan budaya yang mendukung akan cenderung memiliki regulasi emosi yang baik, rasa percaya diri, dan kemampuan membangun hubungan positif.
*Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman atau budaya yang menekan ekspresi emosi dapat menyebabkan kesulitan dalam perkembangan sosial emosional, seperti rendahnya kemampuan mengelola stres atau membangun hubungan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun