Anak Sebagai Korban Perceraian
Entah mengapa ini harus bisa terjadi ketika kedua orang tua yang dulunya saling menyayangi ,kemudian hubungan menjadi renggang,dan terjadinya perkelahian sehingga pada akhirnya jalan yang terbaik adalah mengeluarkan kata talak atau cerai.
Kosa adalah salah satu contoh korban dari keluarganya yang cerai.setiap saat kosa menangis ketika pertama kali mendengar bahwa orang tuanya sekarang sudah tidak satu atap rumah lagi.kosa memang anak yang pintar di sekolahnya banyak prestasi yang pernah diraih,ketika itu dia masih bersekolah di kota dan orang tuanya tinggal di desa.jadi dia tidak tau sama sekali apa yang terjadi dengan keadaan keluarganya selama dia tinggal di kota.
Pada saat itu kosa duduk di kelas XII SMA di salah satu sekolah negeri di kotanya dan tinggal dua minggu lagi dia akan melaksanakan ujian nasional kelulusan.akan tetapi,entah dari mana ketika itu kosa punya perasaan buruk tentang keluarganya.karena sebelumnya dia mendapatkan kabar dari adiknya bahwa papanya sudah empat hari tidak dirumah dan katanya ada tugas kerja.dari semenjak itu kosa sudah punya perasaan yang buruk dengan keluarganya tapi dia masih husnudzon dengan keluarganya dan tidak mau berfikir yang aneh-aneh tentang keluarganya,bahkan tidak ada sedikitpun terlintas di benaknya keluarganya akan berantakan.
Tuhan memang punya rencana lain,dan ketika itu pada hari minggu pagi kosa mendapat telpon dari mamanya dan disuruh pulang ke rumah.saat itu masih pagi-pagi buta kosa sudah memacu kendaraannya menuju kerumah dengan tubuh yang menggigil kedinginan.setibanya dirumah kosa langsung bingung melihat keadaan rumahnya yang banyak orang yang keluar masuk kerumahnya karena tidak biasanya rumah seperti itu.
Kosa masuk kerumah dan melihat mamanya sedang duduk berhadapan dengan salah seorang tetangga rumah dan tidak lama setelah itu tamu yang datang tadi keluar.kosa pun langsung duduk disamping mamanya dan melihat ada pisang goreng di hadapan kosa serentak langsung di makan,sambil memakan pisang goreng kosa juga mendengarkan mamanya berbicara dan tidak lama kemudian pisang goring yang di makan kosa jatuh dari mulutnya,mendengar mamanya berkata “ mama dan papa sudah tidak bersama lagi”.
Air mata kosa pun berjatuhan mendengar kata-kata itu,tidak percaya dengan apa yang dikatakan mamanya tadi,tap mamanya meyakinkan dia bahwa apa yang dikatakan mamanya itu benar bahwa papanya kosa sudah tidak satu atap rumah lagi.
Kosa pun langsung menuju ke kamarnya dan menangis dengan ketidak percayaannya bahwa keluarganya akan seperti ini kejadiannya.mamanya kosapun menyamperi kosa dan memeluknya dengan balutan tangisan anak dan ibu.tidak lama kemudian,suara ponsel kosa bordering dan ternyata papanya kosa nelpon.dalam perbincanganya itu kosa di minta menemui papanya di rumah neneknya,pada saat itu papanya tinggal di rumah orang tuanya.akan tetapi,kosa menolak permintaan papanya dan kosa yang meminta papanya datang kerumah.kosa pun masih larut dalam tangisannya bersama kedua adik-adiknya dan mamanya,tak lama kemudian datang papanya kosa dan terdengar suara pintu masuklah papanya kosa dari depan pintu,serentak papanya ingin memeluk kosa.akan tetapi yang terjadi malah kosa menendang papanya.mungkin rasa sakit hatinya kosa di luapkan karena tidak pernah terbayang kejadiannya akan seperti itu.papanya meminta maaf sama kosa dan memberikan penjelasan-penjelasan tentang apa yang terjadi.
Pendek cerita,kosa pun masih merasa benci dengan papanya dengan apa yang telah dia lakukan dengan keluarga yang dulunya hidup dengan kebahagiaan dan keharmonisan,tapi sekarang sudah tidak seperti itu lagi karena dulu kosa tidak pernah melihat papa dan mamanya bertengkar dirumah selalu dalam kebahagian yang biasanya di lihat.
Dalam kesehariannya kosa pun berbeda dari sebelum kejadian broken home.semangat sekolahnya turun,tudak menikmati kehidupannya dan tidak ada motivasi yang berarti lagi untuk melakukan sesuatu.akan tetapi ,tidak lama kemudian kosa pun bangkit lagi dan tidak mau terpuruk seperti itu lagi karena jalannya masih panjang,cita-citanya belum bisa tercapai.
Salah satu orang yang menumbuhkan motivasi dan semangatnya adalah orang tua keduanya yaitu gurunya,setiap bertemu dengan gurunya dia selalu di berikan semangat untuk maju.dan dari sana kosa pun melupakan tentang keluarganya yang berantakan dan dia tidak perduli dengan keluarganya karena itu adalah masalah orang tuanya dan kosa ingin menjadi apa yang dia mau.
Semangat,semangat dan semangat tetap dia tanamkan pada dirinya,untuk melanjutkan perjuangannya dan prestasinya di sekolah walaupun masih ada rasa kecewa yang sangat amat mendalam terhadap keluarganya dan kosa pun terus maju menghadap kedepan dan tidak ingin larut dalam masalah keluarganya.
Dan pada akhirnya kosa pun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan di dalam keadaan keluarganya yang berantakan itu karena bagaimana un juga psikis kosa terganggu ketika keluarganya seperti itu.tapi kosa mampu menghadapi apa yang terjadi dengan keluarganya.
Sekarang kosa melanjutkan sudinya di perguruan tinggi dan ingin meraih cita-citanya dan nantinya akan membuktikan ke keluarganya,walaupun tidak ada dukungan semangat dan motivasi yang seperti dulu di berikan kepadanya,dia akan tetap berusaha untuk menjadi anak yang bisa di banggakan untuk keluarganya dan bisa menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya.
Kosa adalah seorang anak yang memiliki keperibadian yang tangguh untuk menghadapi masalahnya,dia tidak ingin larut dalam aliran masalah keluarganya.akan tetapi dia ingin membuktikan ke keluarganya bahwa kosa adalah anak yang patut di banggakan di keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H