Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis K13 - Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit pada PT Pandawa Kurawa

6 Juli 2024   15:03 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:07 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi penulis menggunakan AI

Pemeriksaan Sektor Usaha Perkebunan Sawit; secara umum dapat dibagi audit terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Misalnya KAP Meruya Illir, dan Rekan akan melaksanakan audit laporan keuangan Perkebunan Sawit PT Pandawa Kurawa.

Penerapan PSAK 69 atas Aset Biologis, dimana pada 16 Desember 2015 DSAK IAI telah mengesahkan Exposure Draft (ED) PSAK 69: Agrikultur yang telah disepakati berlaku efektif untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 merupakan adopsi dari IAS (International Accounting Standard) 41 mengenai perlakuan akuntansi untuk sektor agrikultur yang meliputi pengungkapan, penyajian, pengukuran dan pelaporan mengenai aset biologis;

Berikut ini adalah SA 530 (Revisi 2021) : Sampling Audit, Standar Audit (SA) ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik ketika pendesainan dan pemilihan sampel audit, pelaksanaan pengujian pengendalian, dan pengujian rinci, serta pengevaluasian hasil sampel tersebut. Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor adalah untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang dapat diterima. Untuk pengujian rinci, auditor harus memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke populasi.

Sesuai dengan Standar Audit ("SA") No. 530 berikut ini adalah data dan persamaan math yang diperoleh oleh KAP KAP Meruya Illir, dan Rekan, atas audit kliennya PT Pandawa Kurawa:

Pertanyaan (1) adalah tentukan jumlah sampling, jika jumlah popolasi transaksi kliennya PT Pandawa Kurawa tidak diketahui (Cochran's Sample Size Formula)  

Jawaban :

Cochran's Sample Size Formula digunakan untuk menghitung ukuran sampel ideal dalam suatu penelitian yang melibatkan populasi besar (dianggap tak terbatas) dengan tujuan untuk mendapatkan estimasi proporsi (persentase) suatu atribut dengan tingkat presisi dan tingkat kepercayaan yang diinginkan.

Rumus :

n = Z^2 * p * (1-p) / e^2

Dimana:
n = ukuran sampel
Z = nilai Z (menggunakan 1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%)
p = proporsi populasi (menggunakan 0.5 karena tidak diketahui)
e = margin of error (menggunakan 0.05 atau 5%)

Mari kita hitung langkah demi langkah:

  • Menentukan nilai Z : 

Z = 1.96 (untuk tingkat kepercayaan 95%)

  • Menentukan nilai p : 

p = 0.5 (karena proporsi populasi tidak diketahui)

  • Menghitung (1-p) : 

1-p = 1 - 0.5 = 0.5

  • Menentukan nilai e : 

e = 0.05 (margin of error 5%)

  • Menghitung Z^2 : 

Z^2 = 1.96^2 = 3.8416

  • Menghitung p * (1-p) : 

0.5 * 0.5 = 0.25

  • Menghitung e^2 : 

0.05^2 = 0.0025 

  • Memasukkan semua nilai ke dalam rumus : 

n = (3.8416 * 0.25) / 0.0025

  • Menghitung pembilang:

3.8416 * 0.25 = 0.9604

  • Melakukan pembagian akhir:

0.9604 / 0.0025 = 384.16

  • Membulatkan hasil:

384.16 dibulatkan menjadi 385

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun