Mohon tunggu...
Dieqy Hasbi Widhana
Dieqy Hasbi Widhana Mohon Tunggu... -

manusia biasa.. bebaskan segala bentuk kata dari lilitan makna.. maka, kata adalah serangkaian petanda...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi Pematang Pikiran

4 April 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di perbatasan hari kita berkumpul
secangkir kopi yang kita pesan semalam di dalam mimpi,
kini tergeletak di depan masing-masing dari kita
jangan biarkan dia terkulai sampai dingin
mari menikmati tetes demi tetes sembari kita bertukar cerita
bertukar tentang coretan masa yang telah lalu
kemudian bersama-sama meramal masa depan
hari ini akan menjadi masa lalu
seperti secangkir kopi yang sedang berkhayal di pematang pikiran
dia akan mewariskan endapan
menisankan tanda
esok jika kita tersesat,
dia adalah kompas
yang menunjukkan
yang mengingatkan
bahwa kita pernah gelisah dan tertawa bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun