Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan mendapatkan pembangunan yang berkelanjutan dan ekonomi yang modern dan bagaimana revolusi industri 4.0 dapat mempengaruhi pembangunan IKN di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia adalah untuk mengembangkan Ibu Kota Negara (IKN) di Indonesia, yang diharapkan menciptakan "pusat gravitasi" ekonomi baru di Kawasan Timur dan Tengah Indonesia. Revolusi Industri 4.0 menawarkan peluang untuk mencapai ini, dengan perubahan yang terjadi dalam sektor ekonomi, perubahan sifat kerja, dan peningkatan daya saing
Revolusi Industri 4.0 dapat mempengaruhi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia dengan mendorong konsep Smart City 4.0. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan untuk revolusi industri 4.0 dan mempercepat pengembangan teknologi bagi inovator muda, start-up, dan perusahaan teknologi untuk menciptakan solusi terbaik untuk menjadikan kota semakin cerdas, aman, dan berkelanjutan Penerapan konsep Smart City 4.0 di Indonesia bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya pada era Revolusi Industri 4.0. dalam konteks ini, smart city diharapkan dapat memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, dan mengakselerasi potensi yang ada di masing-masing daerah.
Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan yang menggabungkan teknologi otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur, yang mengarah ke transformasi industri dan mengubah cara berkolaborasi dan produksi. Di Indonesia, pembangunan IKN Revolusi Industri 4.0 menjadi prioritas utama dalam pemenuhan Visi Indonesia 2045, yang bertujuan untuk membuat Indonesia maju di dunia pada tahun 2045.
Visi Indonesia 2045 menetapkan Indonesia maju dengan ekonomi yang modern dan berkelanjutan. Untuk mencapai target ini, pemerintah Indonesia menetapkan Jakarta sebagai IKN di tahun 2064. Namun, terjadinya perubahan pemerintahan di Indonesia pada tahun 2019, yang menyebabkan pengangkutan pemilihan IKN melalui UU.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, IKN perlu memiliki infrastruktur yang sesuai, termasuk akses ke sumber daya manusia yang mahir dalam teknologi yang dibutuhkan untuk revolusi industri gelombang keempat, seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan analisis data.
Pembangunan IKN harus memperhatikan konsekuensi sosial dan lingkungan dari teknologi baru yang diperkenalkan, sehingga dapat mempersiapkan revolusi 4.0 di sektor industri. Hal ini penting untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang pertumbuhan.
IKN perlu mendorong pengembangan industri start-up dan memberikan dukungan untuk pembentukan pemilik bisnis baru. Selain itu, kesiapan tenaga kerja dan perusahaan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sangatlah penting.
Pemerintah telah menyediakan fasilitas seperti PIDI 4.0, Indonesia Manufacturing Centre, dan R&D Centre untuk mendukung pembangunan IKN. Program prioritas pengembangan industri, seperti Making Indonesia 4.0, juga merupakan bagian dari persiapan untuk menghadapi era industri digital.
pembangunan IKN di Indonesia dapat memanfaatkan potensi Revolusi Industri 4.0 untuk menciptakan kota yang cerdas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Tetapi ada berapa tantangan yang perlu dihadapi dalam Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan IKN di Indonesia meliputi:
1. Mendukung inisiatif Making Indonesia 4.0Pemerintah Indonesia harus menjaga keseluruhan dan terus mendorong persiapan hadirnya jaringan generasi kelima atau jaringan 5G untuk menyongsong Industri 4.0.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pembangunan SDM industri melalui program-program utama, meliputi pendidikan vokasi berbasis kompetensi, pembangunan unit pendidikan dan pelatihan di wilayah pusat, dan pengembangan SDM yang mampu beradaptasi dengan era Revolusi Industri 4.0.