Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah momen penting dalam demokrasi Indonesia, di mana masyarakat diberi kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan memimpin daerah mereka selama lima tahun ke depan. Namun, Pilkada tidak hanya berfokus pada aspek politik dan pemerintahan, melainkan juga memiliki dampak penting dan cukup besar terhadap ekonomi daerah.
contoh daripada dampak tersebut dapat terlihat pada sektor umkm. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian banyak daerah di Indonesia. Selama masa kampanye Pilkada, banyak kegiatan ekonomi yang terjadi, seperti pengadaan barang dan jasa, penyewaan tempat, transportasi, dan promosi. Kegiatan ini memberikan dorongan sementara bagi perekonomian lokal, terutama di sektor perdagangan, konstruksi, dan jasa. Misalnya, banyaknya pertemuan, rapat, dan acara kampanye yang membutuhkan proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan barang dan layanan lokal dapat meningkatkan permintaan untuk produk dan jasa.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peluang pekerjaan sementara sebagai petugas KPPS dalam pelaksanaan pilkada.
Pilkada dilakukan untuk memilih pemimpin yang bisa diandalkan dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Pemilihan bertujuan untuk memilih pemimpin yang bijaksana, jujur, adil dan bisa mengayomi masyarakatnya dengan baik.
Pilkada serentak tahun 2024 memberikan kontribusi (sumbangan atau pemberian) bagi ekonomi namun dalam jangka pendek atau tidak bertahan lama.
Jadi pilkada selain untuk memilih pemimpin, pilkada juga memberikan keuntungan bagi ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H