Kebusukan Setnov
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tinggal menunggu beberapa hari lagi. Acara terbesar tahun ini yang akan dilaksanakan Golkar itu mengalami beberapa kali pengunduran jadwal. Namun kini, jadwal pasti Munaslub tersebut akan digelar pada 13-17 Mei 2016.
Satu nama yang paling banyak menyita perhatian adalah Setya Novanto (Setnov). Mantan ketua DPR RI ini memiliki segudang masalah yang cukup serius. Salah satunya adalah kasus papa minta saham. Dalam kasus itu, Setnov sampai mencatut nama Presiden RI, Joko Widodo. Hal tersebut pun bocor ke publik dan membuat geger masyarakat Indonesia.
Setnov pun terpaksa mundur dari jabatan Ketua DPR dan digantikan oleh Ade Komarudin (Akom). Kini Setnov dan Akom bersama beberapa caketum Golkar lainnya kembali berhadapan di munaslub 2016.
Kabar berhembus bahwa perebutan posisi ketua umum Golkar sebenarnya adalah pertarungan antara Setnov dan Akom. Keduanya diprediksi akan mati-matian memperjuangkan posisi paling bergengsi dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.
Namun kini semua mata tertuju pada Setnov yang memiliki segudang masalah, tapi tetap diunggulkan menjadi ketua umum Golkar masa jabatan 2016-2021. Terlebih, Setnov mendapatkan dukungan dari salah seorang mentri dalam Kabinet Kerja.
Ya, ia adalah Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam. Luhut juga dengan berani mengatasnamakan Presiden Joko Widodo untuk mendukung Setnov sambil mempertaruhkan jabatannya.
Hal tersebut dinilai cukup berani untuk seorang mentri Republik Indonesia. Rumor lebih jauh juga berkembang bahwa ia sedang menggunakan jaringan politik dan militernya di tanah air untuk memenangkan Setnov.
Luhut juga dikabarkan akan mengumpulkan enam Ketua DPD Provinsi untuk mengumpulkan seluruh DPD Provinsi Kabupaten/Kota demi pemenangan Novanto di Munaslub Golkar pada 15 Mei mendatang di Bali. Pertemuan akan digelar di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta.
Pengakuan sumber itu diperkuat dengan pernyataan politisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dalam sebuah kesempatan diskusi kemarin. Ia terang-terangan menyebut nama Luhut Binsar Panjaitan. "Sepekan ini saya juga dapat info Pak Luhut mengatasnamakan Pak Jokowi mendukung Setya Novanto," ungkap Doli.
Salah satu anggota pemenangan Setnov, Roem Kono pun tak menampik bahwa ada banyak dukungan dari kalangan istana Presiden untuk tim Setnov, "Kita berjuang, banyak dukungan dari mana-mana. Kalau dukungan kan hak yang mendukung. Novanto adalah figur yang bisa diterima semua pihak. Dengan figur begitu, ya bisa saja (dukungan datang dari istana). Istana kan lembaga negara, ya bukan pihak Istana. Mungkin juga individu,”