Geli juga mendengar berita si Oneng jadi Ketua Pansus Pelindo II. Tau kan Oneng? Yang dimaksud adalah Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR Fraksi PDIP. Dari rekam jejaknya, Rieke terjun ke politik hanya sebagai pemanis kampanye saja, alias votegetter. Perannya sebagai Oneng yang o’on, suami Bajuri di sinetron Bajaj Bajuri dianggap bisa melejitkan perolehan suara partai. Tidak sia-sia si Oneng bergabung dengan PDIP, sebab akhirnya dia lolos ke Senayan.
Artis jadi anggota DPR memang biasa. Ada yang memang kompeten, ada yang cuma modal tampang dan popularitas. Si Oneng tergolong yang modal tampang. Kalau dilihat dari gaya dia bicara, seperti menghapalkan sesuatu, apalagi kalau berhadapan dengan media. Curiga, jangan-jangan ada tim ahli yang menuliskan semua teks buat dia, dan dia sekedar menghapalkan semuanya agar seolah terlihat pintar.
Sekarang Si Oneng ini terpilih jadi Ketua Pansus Pelindo II. Setahu saya, kasus adanya dugaan korupsi di Pelindo II merupakan kasus serius. Terkait dengan bidang industri, perdagangan, dan pastinya ekonomi. Butuh skill tersendiri untuk bisa mengusut kasus ini. Kok bisa si Oneng yang tak punya latar belakang ilmu ekonomi maupun perdagangan memimpin Pansus Pelindo II?
Menurut kabar burung, PDIP lah yang paling gencar mengusut kasus ini, sebab ada kepentingan politik. Selain akan menyeret nama Dirut Pelindo II, RJ Lino, nama Menteri BUMN Rini Soemarno juga dibawa-bawa. Sebenarnya PDIP lebih menarget Rini, sebab menteri itu menolak untuk bekerjasama dengan PDIP dalam banyak hal. Ingat dong, Rini sempat dituduh sebagai boneka Megawati ketika terpilih sebagai Mentri BUMN. Tapi kian lama Rini justru melepaskan diri dari Megawati dan PDIP, dengan menolak semua perintah mereka. Yang paling mencolok adalah, Rini menolak semua rencana PDIP menjual asset-aset negara ke asing. Soal menjual aset negara ini sudah pernah dilakukan Megawati saat menjadi presiden melalui Mentri BUMN Laksamana Sukardi yang menjual Indosat.
Kembali ke Si Oneng. Selain kompetensinya dipertanyakan, saya juga mendengar selentingan bahwa wanita ini menghalalkan segala cara untuk melejitkan karir politiknya. Salah satunya adalah dengan menjadi selingkuhan putra petinggi partai. Maaf saja, saya tidak percaya dengan kredibilitas si Oneng ini. Di mata saya dia cuma boneka pemanis PDIP yang sengaja dimajukan jadi Ketua Pansus Pelindo II. Kompetensi dan kredibilitas Oneng sangat meragukan. Oh ya, belum lama dengar kabar juga bahwa si Oneng ini ayahnya terlibat PKI. Hmmm. Semoga publik bisa menilai dengan jernih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H