Mohon tunggu...
Lalan Rupawan
Lalan Rupawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

tulis aja mikir belakangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

ILK Versi Lain Omong Kosong ILC

25 April 2014   08:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Awalnya saya tak menyangka ada acara TV Indonesia Lawak Klub yang merupakan parodi dari Indonesia Lawyer Club yang dibawakan Karni Ilyas , tapi malam tadi sepulang kerja saya iseng memutar chanel tv ke stasiun Trans7 dan menemukan acara tersebut , lumayan "terhenyak" menyaksikan lelucon yang ditampilkan dan saya rasa komedian komedian yang cerdas bisa membuat acara ini besar .

Seperti halnya Indonesia Lawyer Club , Indonesia Lawak Klub yang dibawakan Deny "Alyas" Chandra juga berupa diskusi untuk memecahkan masalah tanpa solusi .

Indonesia Lawyer Club telah terbukti menjadi ajang "memperkenalkan diri" para politisi dan lawyer kepada pemirsa tv , di acara inilah pemirsa tv bisa melihat dengan jelas siapa politisi yang layak dipercaya dan siapa yang layak dicampakkan , acara ini telah terbukti mengubur Ruhut Sitompul , Sutan Bathoegana , Amir Syamsudin , Marzuki Alie dan beberapa politisi tanpa prestasi lebih dalam ke kubangan cibiran masyarakat sehingga di pemilu legislatif 9 April lalu mereka tak mendapat tempat dan dipastikan kehilangan kursi empuk di senayan . Begitu juga Indonesia Lawak klub telah mencoba beberapa komedian terkenal untuk menjadi "tamu Tetap" dan  terbukti beberapa komedian tak mampu bertahan karena gaya lawakan mereka tak  menemukan chemistri dengan konsep Indonesia Lawak Klub (ILK)  .

Hampir sama dengan konsep lawakan Stand Up Comedy , konsep lawakan ILK mengharuskan sang komedian yang hadir menyiapkan materi lawakan sendiri sehingga diperlukan kecerdasan lebih untuk bertahan sebagai tamu tetap disamping juga kecocokan dengan komedian lain .

Konsep komedi ILK adalah merupakan konsep baru komedi televisi sehingga dibutuhkan juga otak otak brilian yang bekerja di belakang layar dan Trans7 sepertinya memiliki otak otak seperti itu sehingga selalu membuat terobosan itu mulai dari acara Empat Mata Tukul Arwana yang meledak dan Opera Van Java yang kemudian menjadi role Model acara hiburan di banyak stasiun televisi Indonesia .

ILK mungkin cuma berisi dagelan atau omong kosong belaka (meski di akhir acara ada No Tulen yang sedikit memberi kesimpulan berisi data data dan fakta mengenai topik yang di"omong kosongkan") tapi mereka jujur dengan motto mereka "memecahkan masalah tanpa solusi" .

ILC adalah bentuk lain dari omong kosong dan dagelan itu , tapi syukurlah coreng bopeng muka politisi dan lawyer Indonesia menjadi jelas tampak .

Karni Ilyas dan Deny Alyas sepertinya perlu sekali sekali saling undang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun