Hari ini cuaca begitu panas , bahkan pada malam hari . Berita koran dan Tv masih seputar faedofil dan pembunuhan keji selebihnya berita satu Mei pasti dan May Day yang dijadikan komoditi oleh capres  , berita korupsi tentu saja masih ada karena korupsi adalah budaya kita , bahkan ribuan calon koruptor  baru saja kita pilih . Hari ini cuaca begitu panas .
Capres yang merajai klasemen sementara versi lembaga survey hari ini bermanuver ke rumah kontrakan para buruh sementara capres "macan Asia" mendatangi panggung buruh di SUGBK .... assyiiik Indonesia akan dipimpin oleh presiden yang pro buruh .
Capres lain masih meneriakkan akan menjadi "Otaknya Indonesia , Hatinya Indonesia dan Tulang punggungnya Indonesia" , tentu saja pak .... karena dagingnya telah habis dimakan kawan separtainya sendiri .
Capres dari partai lain menunggu bola rebound dari partai yang gagal berkoalisi karena konflik internal lalu berharap rakyat Indonesia cukup bodoh untuk kembali mereka kelabui . Partai partai lain  cukup tahu diri sehingga mereka tak lagi menepuk dada dan duduk menunggu jatah pembagian kue NKRI .
Hari ini begitu panas , bahkan pada malam hari . Belasan politisi kawakan gagal ke senayan , Nurul Arifin bilang "Lawan kami adalah uang yang digelontorkan kawan satu partai" ... Assyyiik Indonesia akan dipimpin oleh uang dan tidak lagi "dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" .
Hari ini begitu panas , bahkan pada malam hari . Korupsi makin menjadi , ketua MK - ketua BPK - deputi gubernur Bi - Menteri - Gubernur - Bupati - Wali kota - anggota parlemen - jendral polisi dan puluhan politisi pindah tidur ke gedung KPK , menurut rumor mereka telah membentuk pemerintahan sendiri di sana , Republik Bui . Hari ini begitu panas ... Sudjiwo Tedjo bilang "KPK berhentilah dulu kalian bekerja , aku bahkan tak sanggup menghapal nama nama tersangka korupsi saking banyaknya"
Hari ini begitu panas , bahkan pada malam hari . Suami dimutilasi , istri diperlakukan keji , ibu cekik anak , anak menebas leher ayah dan yang baru saja terjadi sekeluarga dibantai karena cinta tak direstui ... huuuh nyawa telah menjadi begitu murah , psikolog bilang "tekanan ekonomi membuat depressi" .
Serasa baru kemarin baca empat surat kabar sehari menanti Soeharto jatuh dan berganti reformasi , lalu Habibie melepaskan Timor Timur lalu Gusdur diganti megawati yang kemudian ditelikung Yudhoyono dari belakang . Serasa baru kemarin bensin premium 700 perak seliter , beras 400 perak sekilo . Serasa baru kemarin mahasiswa trisakti ditembak di semanggi lalu ribuan mahasiswa duduki punggung kura di senayan , serasa baru kemarin keringat airmata dan nyawa tergadai demi reformasi dan reformasi yang ditunggu hanya menghasilkan harga bensin yang naik "gila" setahun sekali , reformasi yang dicita citakan hanya menghasilkan daftar panjang nama koruptor dan calon koruptor baru , reformasi NKRI hanya membuat suara rakyat (= suara tuhan) bisa dibeli , reformasi ini hanya menghasilkan tekanan ekonomi yang membuat rakyat depresi lalu membunuh darah daging sendiri .
Hari ini begitu panas  bahkan pada malam hari , maka kebutuhan AC di rumah seharusnya masuk juga dalam komponen hidup layak selain parfum , pulsa dan koran .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H