Mohon tunggu...
Nabila Aulia Hasrie
Nabila Aulia Hasrie Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi Hubungan Internasional dan Politik. Hobi membaca sejarah dan berwisata kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menganalisa Kepentingan RI dalam Pembuatan Tank Militer Kaplan MT/Harimau - Part 2/2: Aspek Ekonomi

23 Juni 2024   20:27 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Catatan: Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel bagian satu dari tulisan dengan judul yang sama

Kepentingan Ekonomi

Keuntungan ekonomi dapat menjadi faktor suatu negara melakukan kerja sama industri pertahanan dengan negara lain. Pihaknya akan bekerjasama dalam proses produksi kolektif suatu produk dan membuka peluang untuk memasarkan produk tersebut secara bersama-sama. Manfaat ekonomi yang diharapkan negara adalah pertumbuhan ekonomi, terbukanya peluang ekspor, dan mendorong industrialisasi. Hal ini juga mendapat dukungan resmi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bahwa kerja sama industri pertahanan dengan Turki juga dapat membuka beberapa perjanjian di sektor lain. Hal ini tercermin dalam pertemuan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat pada tahun 2011 setelah ia bertemu dengan Menteri Ilmu Pengetahuan, Industri, dan Teknologi Turki Nihat Ergun di Hotel Conrad pada bulan Oktober 2011 lalu pada Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Perindustrian di Istanbul, Turki. Pertemuan tersebut membahas pentingnya penguatan sektor kerja sama antara Indonesia dan Turki di bidang industri pertahanan, otomotif, tekstil, dan elektronik.

Dua aspek perekonomian dengan industri pertahanan yang kuat adalah neraca tenaga kerja dan perdagangan. Industri pertahanan yang kuat dapat menghasilkan alutsista yang canggih karena hal ini akan menyerap dan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Pada aspek kedua, proyel ini dapat membuka peluang ekspor bagi Indonesia dengan menjual produk industri pertahanannya ke luar negeri. Hal ini terlihat dari laporan ekspor dan impor hasil penjualan alutsista nasional pada Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Tahun 2018.

Oleh karena itu, Manajer Litbang PT. Pindad, Ujang Sakiman pun yakin dengan pernyataannya terkait adanya kerja sama pertahanan yang diupayakan Indonesia dan Turki untuk memperbaiki posisinya. Turki mempertimbangkan posisinya di Eropa, dan Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Maka kedua negara berupaya memproduksi peralatan utama dan sistem persenjataan yang dijual ke daerah. Apalagi data menunjukkan bahwa Turki dan Indonesia kuat dalam bidang militer maupun pertahanan sehingga bisa menjadi titik tawar di Eropa dan Asia. Oleh karena itu, kerja sama pembuatan medium plan Kaplan mempunyai kepentingan dalam negeri dan nasional. Untuk kepentingan dalam negeri bertujuan untuk meningkatkan MEF negara, dan untuk kepentingan nasional adalah dalam memperkuat posisi negara di kawasan, yaitu Asia Tenggara lebih tepatnya.

Sama seperti penjualan kendaraan militer Indonesia, alutsista, dan persenjataan, Medium Tank Kaplan juga memiliki masa depan cerah. Mengingat Medium Tank Kaplan yang telah lolos sertifikasi pada tahun 2018, kini berbagai negara sudah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi mesin tempur buatan Pindad. Negara-negara yang sudah menyatakan minat masing-masing antara lain Filipina, Bangladesh, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Dalam laporannya, salah satu negara di Asia Selatan telah menyatakan minatnya untuk membeli 120 medium tank Kaplan. Filipina juga telah menandatangani MoU pembelian alutsista produksi Indonesia khususnya Medium Tank Kaplan pada Februari 2020.

Fakta ini senada dengan pernyataan Letkol Laksamana Ikhwan Solihan. Ia mengatakan penjualan Medium Tank Kaplan fokus di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Afrika. Lembaga Kajian Pertahanan dan Strategi Indonesia (LESPERSSI) melalui Benny Junito juga menyatakan bahwa kerjasama ini membuat posisi kedua negara semakin kuat karena memproduksi Medium Tank Kaplan di kancah regional dan internasional tanpa menghapus kenyataan bahwa kolaborasi ini juga memperkuat Indonesia di tingkat regional. Smue sinkron dengan inovasi dan sudut pandang baru dalam membuat terobosan dalam menciptakan alutsista yang cocok untuk kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, Indonesia secara geografis berupaya mendapatkan peluang dan cara yang tepat untuk menghindari ketergantungan terhadap alutsista asing yang tercermin dalam pembuatan Medium Tank Kaplan. Secara otomatis, hal ini dapat menarik minat negara-negara regional dalam kerja sama pertahanan strategis.

Kesimpulan

Dengan begitu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, keputusan Indonesia untuk mengembangkan Medium Tank Kaplan bersama Turki merupakan upaya meningkatkan ketahanan TNI, khususnya alutsista dan alutsista TNI Angkatan Darat. Jika dicermati dari data empiris, alat utama dan sistem persenjataan yang dimiliki TNI sudah tidak memadai karena usianya yang sudah lawas. Kehadiran Medium Tank Kaplan akan mengembangkan alutsista dan persenjataan TNI secara teknologi. Medium tank Kaplan berpengaruh terhadap kekuatan alutsista dan alutsista serta keamanan logistik pertahanan TNI. Kedua, Medium Tank Kaplan juga mempunyai potensi sebagai alat utama alutsista untuk diekspor ke negara lain karena adanya inovasi dan teknologi pada tank tersebut. Pindad Ltd dan FNSS Defense System dapat mengembangkan teknologi yang sesuai untuk kancah kawasan Asia Tenggara. Geografi membutuhkan teknologi yang pantas (tangki skala menengah dan sesuai untuk wilayah tersebut) serta fitur modern dengan kemahiran dan spesifikasi yang unggul semua ditawarkan oleh Kaplan Medium Tank. Hal ini juga meningkatkan daya tawar Indonesia karena Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu mengembangkan tank tempur menengah, khususnya untuk kawasan Asia Tenggara. Atas keberhasilan tersebut, Pemerintah Indonesia dapat meningkatkan kredibilitas dan popularitasnya di luar maupun dalam negeri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun