Mohon tunggu...
Nabila Aulia Hasrie
Nabila Aulia Hasrie Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

BA (Hons) - Queen's University of Belfast, the UK MA - Columbia University, the US

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Konflik Israel-Palestina: dari Tambang Migas Hingga Sektor Pertahanan Swasta

1 Mei 2024   14:21 Diperbarui: 1 Mei 2024   21:53 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada saat yang sama, lembaga-lembaga besar Wall Street, seperti TD Bank dan Morgan Stanley, telah melakukan pendekatan terhadap bencana kemanusiaan di Gaza dengan tujuan mendapatkan keuntungan besar bagi klien mereka di sektor industri pertahanan, senjata dan kedirgantaraan, seperti yang diungkapkan oleh laporan evaluasi kuartal ketiga. panggilan pendapatan bulan ini.

Seorang analis di TD Cowen misalnya, secara terang-terangan bertanya kepada CFO General Dynamics, tentang peningkatan percepatan permintaan produk mereka akibat perang Israel-Hamas. CFO tersebut menjawab, "kami bekerja lebih cepat dari jadwal untuk mempercepat kapasitas produksi hingga 85.000, bahkan mencapai 100.000 putaran per bulan dan situasi Israel akan memberikan tekanan pada permintaan tersebut... hal terbesar yang perlu disoroti adalah pada sisi artileri."

Penting juga untuk dicatat bahwa berlanjutnya perang di Ukraina telah menguntungkan kontraktor pertahanan yang berbasis di AS, yang nilainya telah meningkat sejak awal perang. Sebagai contoh, Lockheed Martin yang nilainya mencapai $98 miliar pada tahun 2022, dan mencapai rekor tertinggi pada akhir tahun, sebesar $127 miliar, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $112,2 miliar.

Konflik yang berkepanjangan ini telah meningkatkan angka penjualan dan kenaikan nilai saham bagi sektor senjata dan para investor, sementara jutaan warga timur tengah kena imbasnya; kehilangan akses terhadap sandang, pangan, papan bahkan nyawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun