persis ketika percaya berharap pada logika...
takkala makna dipertanyakan fakta...
siapakah headline dihati?
seperti indahnya kias yang dirancukan sayap sayap kata...
seperti teman hidup yang disingkirkan teman tidur...
ada apa dengan hati?
setipis geli dan perih selaput jiwa meraba hakikatnya
senja kembali melangkah sebagaimana harusnya sauh dilabuhkan, alam lebih percaya pada takdir yang meliputi hukumnya tanpa jenuh warnai latar kesetimbangan setiap yang tercipta. Semilir mengalun menyambut heningnya dingin, sorak sorai alam berkumandang akhiri hari menyambut rembulan seakan menutup rutinitas penat harian. Seduhan malam lebih jujur tak terhalang bayang mentari, rias hias penutup mulai dikuak dari topeng sandiwara hidup... oh sempurna simponi melangkah pada kehendakMu.
bila mata jendela hati...
bila lidah pintu kepala...
bila asa milik mereka yang menyaksikannya...
tentu saja..! retorika penyakit jiwa...
purnama terbelalak menggantung dipelataran menyambut tiap kekasih sempurnakan janji, panjang malam bermandikan biasnya menelusur setapak dan canda kecil keriangan menuju fajar. telaga jiwa terkesima pada rona keagunganNya...
rindu ini adalah rindumu(MU)...
hasrat ini mencintaimu(MU)...
RANGkai KATa ini adalah dirimu(MU)...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!