Mohon tunggu...
Lala Aizawa
Lala Aizawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita..\r\n Kita dlahirkan denga dua telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mdengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah..\r\n Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita, sehingga tidak peduli semiskin apa pun kita, kita tetap kaya, karena tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yg anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan..\r\n Kita lahir dengan diberi satu buah mulut, karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yg tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya..\r\n(anonim)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Namaku Nurani

5 Januari 2015   21:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14204410031005063273

[caption id="attachment_388677" align="alignnone" width="650" caption="Gambar shutterstock"][/caption]

Panggil aku nurani
Banyak orang berkata jika ingin bertanya segala hal tanyakanlah padaku
Karena apa yang aku katakan adalah benar

Aku bisa membuat orang tersenyum, terhenyak, sedih, bahagia dan perasaan lainnya

Sekarang, sebagian orang mulai meninggalkanku
Perkataanku tidak pernah didengarkan
Bahkan mereka pura-pura tidak menyadari keberadaanku
Berbuat sesuka hati

Miris, begitu banyaknya pemberitaan mengenai “keberadaanku yang hilang”
Kejahatan, pembunuhan, kesewenangan dsb hampir setiap hari kulihat

Aku berharap, setiap orang tetap mengenalku..
Memanggilku..

Karena akulah nurani…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun