Srondol Wetan, Banyumanik, Kota Semarang (23/07/2022) - Laksita Arini Pratista, seorang mahasiswi Universitas Diponegoro jurusan Kedokteran Gigi, beserta segenap Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Srondol Wetan menyelenggarakan Sosialisasi mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada anak-anak SD di lingkungan sekitar PAUD Anggrek Al-Husna RW.07 Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik pada Sabtu (23/7). Acara ini dihadiri berkisar 20 anak SD di Kelurahan Srondol Wetan. Sosialisasi ini menargetkan kepada anak-anak agar dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting termasuk pada anak-anak. Kebersihan gigi dan mulut masih sering diabaikan oleh masyarakat baik kalangan anak-anak maupun dewasa. Permasalahan kesehatan gigi  di Indonesia, masih menjadi masalah yang cukup tinggi karena prevalensi karies dan penyakit periondontal mencapai 80%. Apabila gigi dan mulut tidak dirawat maka dapat menyebabkan rasa sakit, kerusakan gigi dan gusi, gangguan mengunyah dan berbicara, bahkan gangguan pada tubuh lainnya.
Pada  hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 57,6% penduduk Indonesia mengalami kesehatan gigi dan prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%), sedangkan anak yang bebas dari masalah gigi dan mulut hanya (7%) saja. Oleh karena itu, mahasiswi KKN Undip memberikan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut untuk anak usia sekolah sebagai tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.
Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut meliputi fungsi gigi, waktu sikat gigi yang benar, cara menyikat gigi, edukasi pentingnya rutin ke dokter gigi serta penjelasan sekilas mengenai penyakit gigi berlubang seperti faktor penyebab, proses terjadinya gigi berlubang dan dampaknya yang akan terjadi apabila tidak cepat ditangani. Selain itu, dilakukan praktik cara menyikat gigi yang benar dengan phantom gigi (alat peraga gigi) dan disertakan penayangan video kartun Nussa dan Rara mengenai cara sikat gigi yang benar agar anak-anak tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan.
Setelah pemaparan materi  dilanjutkan pengukuran pemahaman pada anak dengan memberikan pertanyaan. Bagi anak yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan apresiasi berupa hadiah yaitu pasta gigi dan sikat gigi.
Melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan pengetahuan anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Anak dapat mengetahui cara sikat gigi yang benar hingga terhindar dari gigi berlubang dan kerusakan gigi, menyikat gigi minimal dua kali sehari, tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebih, serta tidak lupa untuk menggosok lidah untuk optimalisasi kerbesihan gigi dan mulut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H