Mohon tunggu...
Gendhis Karismadita
Gendhis Karismadita Mohon Tunggu... lainnya -

Dewi Lestari Wanna be

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

“Hantu” di Kamar Kami

5 Februari 2014   10:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin semua dimulai ketika musim hujan datang, hidup saya di kamar ukuran 4x3 meter yang sengaja kami sewa selama kurang lebih 6 bulan ini menjadi sedikit mencekam (kok jadi lebay gini) saya dan roommates saya berasa dihantui. Bagaimana tidak merasa dihantui, ini bukan bicara tentang pocong, kuntilakan atau bahkan genderuwo yang mampir di kamar saya. Ini bicara hewan kecil bermarna oranye-hitam yang sering muncul di kamar saya, dia muncul tiba-tiba tanpa permisi.

Beberapa tahun lalu, keberadaan tomcat diberitakan di berbagai media dari TV hingga media masa Koran. Bahkan saya belum pernah bertemu sosoknya, yg katanya dapat menyebabkan rasa gatal ketika menyentuhnya. Rasa gatalnya bukan hanya gatal tapi gatal dan perih, tidak lupa juga meninggalkan bekas memerah tanda kulit telah meradang akibat racunnya. Pada teori yang diberitakan di TV, tomcat itu tidak berbahaya, tomcat tidak menyengat atau menyerang , selama tidak disentuh, tomcat tidak akan berbahaya. Berita itu sering saya lihat di tv sudah lama. Karena di kampung halaman tidak pernah bertemu sama yang namanya tomcat, jadi himbauan itu hanyalah teori tanpa tau prakteknya…

Kini saya dijakarta, musim hujan katanya pemicu banyak tomcat. Entah apa lagi yang membuat tomcat suka mampir ke kamar saya. Yang jelas tomcat telah berhasil menghantui kami. Dimulai dari beberapa anak kos yg penasaran kenapa kok kulitnya merah-merah, gatal dan panas serta perih karena digaruk. Dan terbukti sendiri saya melihatnya sendiri bahwa tomcat itu ada dan menghantui kami, satu persatu kami terkena tomcat. Teorinya tomcat tidak akan berbahaya selama kita tidak menyentuhnya. Tapi ketika tomcat itu ada di kulit kami, yang ada adalah reflek untuk segera menyingkirkannya. Alhasil, kulit merah-merah gatal dan panas.

Jadi, kalau ketemu sama tomcat atau bahkan tomcat ada di tubuh kamu, ga perlu panik yang bener adalah perlahan mengusirnya, atau memindahkan tomcat dengan kertas atau benda lain. Tomcat punya  Paederin adalah darah tomcat, yang dapat menyebabkan gatal ketika tersentuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun