Karya : Laksana Adi
ia lahir dari buah pikiran manusia
dalam renungan panjang kehidupan
sebagai wujud syukur pada sang Khalik
dan cinta pada sesamanya manusia
ia tidak bersembunyi jauh
bahkan tidak beranjak dari tempat asalnya
namun tak semua manusia melihat
karena tak semua membawa pelita
ia mampu mengisi sekat-sekat perbedaan
menempati ruang kosong kemanusiaan
dan menjadi perekat tulang rusuk
bagi dua insan yang berbeda
Yogyakarta penuh cinta
27 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!