[caption caption="dokpri"][/caption]
Ada yang terlupakan ketika saya menulis "Seminggu di Malaysia, kapok!" Saat sedang melihat-lihat mall di Berjaya Times Square ternyata didepan mall tersebut melintas sebuah kereta cepat. Kereta yang gak panjang tapi cukup menarik kelihatanya karena melintas dihadapan saya dengan laju kecepatan yang lumayan kencang. Saya boleh sedikit ngiri dengan Malaysia karena di Kuala Lumpur sudah ada transportasi nyaman seperti itu. Walaupun buat saya tuh monorel gak bagus-bagus amat, karena yang lebih bagus di Korea sudah sering saya rasakan namun berhubung di Indonesia monorel masih belum beroprasi alias pembangunanya masih jalan ditempat jadilah ngiri sedikit dengan Malaysia gak masalah.
Penasaran juga pingin tahu monorel di Malaysia itu seperti apa. Jadi saat muter-muter didalam mall kami bertemu dengan sebuah mesin pembelian tiket monorel. Suami memperhatikan sejenak gimana caranya tuh mesin beroprasi, ternyata mudah juga hanya memasukkan uang dan pilih tujuannya mau kemana baru deh keluar tiketnya. Tiketnya juga unik berupa koin berwarna biru sebesar uang 100 rupiah jaman dulu yang besar. Setelah memasukkan uang kertas kedalam mesin dan kami memilih tiket untuk dua orang jadilah tiket monorel kami peroleh. Karena kami tak punya tujuan jelas jadilah kami hanya memilih stasiun terdekat saja. Maksudnya hanya untuk merasakan bagaimana didalam monorel tersebut.
[caption caption="monorel malaysia, dokpri"]
Sebenarnya saat mendekati pintu masuk stasiun monorel, ada juga sebuah loket yang menjual tiket yang sama seperti pada mesin. Jadi sebenarnya kalau gak bisa beli tiket pakai mesin bisa juga datang ke loket ini. Setelah saya coba masuk ke dalam ternyata keadaanya biasa saja, tak ada yang istimewa, bangku panjang untuk nunggu monorel datang juga hanya sedikit alias nyaris raono. Suasana monorel yang sederhana dan terkesan tidak istimewa dimata saya, "Yaaaaaah Malaysia begini aja dah bisa buat Indonesia rendah dimatamu, gimana kalau bisa buat yang kerenan dikit lagi, -_-" Tapi tetep saya acungkan jempol buat Malaysia sebuah negara bekas jajahan Inggris karena sudah bisa maju satu langkah dengan Indonesia yang belum punya Monorel. Semoga suatu saat Indonesia punya (amin)
Setelah monorel datang kamipun bersiap-siap untuk naik, di Malaysia budaya ngantri juga tak terlihat saat memasuki monorel karena banyak orang yang berdesak-desakan mau buru-buran masuk. Antara yang mau keluar dan yang mau masuk pinginya buru-buruan. Entahlah apakah hal ini emang biasa atau saya saja yang saat itu lihatnya sedang berbeda. Karena saya terbiasa naik kereta cepat di Korea yang menerapkan budaya ngantri mempersilakan orang yang keluar dulu baru yang diluar masuk jadilah saat melihat orang malaysia cepat cepat gitu duh sebelas dua belas deh dengan di tanah air.
Berada didalam lumayan banyak orang. Kebanyakan orang india arab dan orang melayunya hanya sedikit. Karena monorelnya tak panjang jadi si pak masinisnya kelihatan juga. Jalanan untuk monorel melintaspun bisa kita lihat didepan mata kita. bangku yang sedikit tak cukup menampung banyaknya penumpang. Alhasil para penumpang yang gak kebagian terpaksa berdiri seprti saya dan suami. Ya bergelantungan, tapi tetap menikmati perjalanan.
Perjalanan bersama monorel melintas rel diatas ketinggian, saya rasa ya lumayan nyaman juga. Di kota besar seperti Kuala Lumpur memang perlu transportasi yang nyaman dan bebas macet seperti ini. Karena Malaysia dibeberapa titik macet juga kok, apalagi saat jam istirahat kantor. Hemm saya pernah terjebak macet, jadi macet tuh bukan punya Jakarta doang Malaysia juga. Makanya beruntung Malaysia sudah bisa bangun Monorel jadi bisa sedikit mengurangi kemacetan.
Saat berada diketinggian melintas bersama monorel saya cukup puas juga walaupun perjalanan hanya beberapa menit saja dari satu stasiun ke stasiun yang lainnya. Lumayan bisa melihat-lihat bangunan dan suasana Malaysia dari ketinggian, yang pastinya tak ada di tanah air. Ahh kapan ya monorel di Indonesia bisa segera beroprasi, atau jangan-jangan gak akan pernah heheh.
Semoga saja Indonesia punya alat transportasi masal yang murah, nyaman, aman dan gak pakai telat.