Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menghampiri Pantai Suwuk di Kebumen dan Memandang Pantai Menganti dari Atas Tebing

5 Januari 2016   12:12 Diperbarui: 5 Januari 2016   21:19 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang keberadaan Pantai Suwuk di Kebumen, yang letaknya di Desa Suwuk, Kecamatan Puring. Jika melintasi jalur selatan atau jalur Daendles dari arah Jogjakarta, Anda akan bertemu dengan pantai ini. Di Kebumen sendiri pantai yang paling sering didengar dan yang lebih terkenal adalah Pantai Petanahan, makanya mungkin Pantai Suwuk belum banyak orang yang mendengarnya.

Entah sudah berapa lama pantai ini dijadikan tempat lokasi wisata, saya sendiri baru mengunjunginya saat menjenguk keluarga ibu yang tinggal di Kebumen. Pertemuan tanpa sengaja dengan Pantai Suwuk ini saat kami pulang ke Cilacap dan ingin melintasi jalur selatan yang sepi kendaraan. Saat mendekati Desa Suwuk tiba-tiba mata ini melihat ada gapura yang cukup besar dengan tulisan "Pantai Suwuk". Wow tanpa pikir panjang saya pun langsung berinisiatif menghampirinya. Masuk dengan biaya tiket perorang 4.000 rupiah lumayan murah.

Dari pintu gerbang sudah terlihat debur ombak Pantai Suwuk. Wah, bener-bener saya terpaku melihat pemandangan indah ini. Saya lihat tempat parkir yang lumayan luas. Di sisi sebelah kanan terdapat arena renang dan terdapat eks pesawat Garuda Boeing 737 yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Saya tak sempat memfoto arena ini karena terlalu terpaku dengan pemandangan pantai yang membentang di hadapan saya dengan hamparan pasir yang luas sekali, membentang dari ujung ke ujung pantai.

Saya tengok area parkir dan melihat sisi sebelah kiri terdapat warung-warung makan yang tertata rapi, sepertinya belum optimal beroperasi, karena masih banyak yang tutup. Mungkin nih karena Pantai Suwuk baru selesai pembangunannya jadilah belum banyak yang jualan. Di sisi sebelah barat ternyata saya melihat perbukitan. Lumayan menambah keindahan Pantai Suwuk ini, ada beberapa pedagang yang menjajakan peyek undur-undur dan mereka bilang kalau itu bukit kapur.  

Karena saya tak membawa kamera, jadilah saya cuma mengandalkan foto dengan kamera HP, lumayan lah daripada gak diabadaikan momen ini. Konon menurut pedagang yang saya temui, Pantai Suwuk baru beberapa tahun dibuka untuk umum dan disarankan untuk tidak mandi berenang karena ombaknya yang ganas takut nanti malah keseret air laut. Makanya di dekat pintu masuk tadi tersedia kolam renang yang lumayan luas agar orang-orang yang datang ke pantai ini mau memilih berenang di sana. 

Saat saya amati benar juga ombak di Pantai Suwuk ini benar-benar besar. Tapi dengan hamparan pasir yang luas ini, setidaknya bisa jadi pilihan untuk anak-anak menikmati Pantai Suwuk dengan bermain pasir di pinggir pantai tanpa harus berenang. Bahkan, kalau hari liburan, ada juga lo penjajak sewa kuda untuk kita menyusuri Pantai Suwuk ini.

Setelah puas melihat-lihat pantai, saya pun berajak pulang. Namun, saat mengambil jalan pulang, ternyata masih di dalam area Pantai Suwuk saya menemukan koleksi beberapa hewan, seperti rusa, menjangan, dan monyet. Putri kecil saya kegirangan setelah mengetahui ada kandang hewan di sana, secara ia senang dan sayang sekali dengan hewan. Jika saya turuti bisa-bisa nih rusa jadi koleksinya di rumah ^_^ Lama juga si kecil memberi makan daun-daunan pada rusa tersebut.

Pantai Suwuk masih terlihat asri dan bersih, banyak kotak sampah yang tersebar di berbagai tempat. Semoga kebersihan dari Pantai Suwuk ini tetap terjaga agar para pengujung betah berlama-lama memandangi pemandangan indah dari pantai ini seperti saya ^_^

Hari mulai sore kami pun beranjak pulang, masih dengan melalui jalan Daendles kami melihat beberapa pelang pantai seperti Pantai Karangbolong dan beberapa pantai lagi yang asing di telinga saya. Mendekati Kota Cilacap, lagi-lagi saya berhenti karena terpaku dengan keindahan alam di bawah sana. Subhanallah, Indonesia benar-benar indah. Saya langsung teringat dengan lagu ciptaan ibu Sud "Tanah Airku" 

Tanah Airku tidak kulupakan

kan kukenang selama hidupku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun