Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Beginilah Kalau Gak Punya Tanah di Korea

13 Mei 2016   14:54 Diperbarui: 15 Mei 2016   18:35 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk tanam pohon. (Dokumentasi Pribadi)

Inget ibu dirumah suka lempar biji pepaya dihalaman belakang rumah, agak lama kemudian biji pepaya sudah berubah menjadi pohon mungil. Dan beberapa bulan kemudian sudah bisa menghasilkan buah pepaya yang gak henti-hentinya berbuah terus. Bahkan di kampung ketika musim buah-buahan, mau mangga tinggal metik dipohon, kalau pingin makan jambu kelutuh juga bisa hampir tiap hari kalau gak bosen boleh.

Bahkan pekarangan rumah kalau yang punyanya rajin dan suka tanaman pasti ditanami tanaman yang bisa bikin ngirit pengeluaran, contohnya tanam cabe, tomat, jahe, lengkuas, kunyit bahkan sere. Tanaman-tanaman ini bisa ditanam dipekaranagn rumah.   Asal mau tanamnya dijamin bisa tumbuh. 

Pernah dengerkan lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh Eno Leria penyanyi cilik jaman dulu? lagunya begini

"Hei Indonesia ku, Hei Indonesiaku .... Tanah subur rakyat makmur........... Tanam jagung tumbuh jagung, tanam singkong tumbuh singkong .......... "

Lagu ini yang bikin banyak negara iri, karena tak semua negara bisa dengan bebas nanam pohon dipekarangan rumahnya, contohnya di Korea. 

Orang Korea kalau punya halaman buat bercocok tanam pastilah nih orang baru bisa dibilang orang kaya. Karena tidak semua orang bisa punya halaman. Bagi orang Korea memiliki rumah yang ada halamannya adalah impian semua orang. Tapi bagaimana mungkin jika rumah yang ada halamanya harganya bikin gigit jari apa daya apartemen adalah salah satu solusi biar punya tempat untuk berteduh dikala musim panas dan musim dingin. 

Karena rumahnya berupa apartemen jelas gak punya tanah apalagi halaman buat bercocok tanam. Sama seperti orang Korea kebanyakan saya mungkin mesti mimpi disiang bolong dulu biar bisa punya rumah yang ada halamanya.  Berhubung baru adanya apartemen jadilah saya gak mungkin nanem pohon manggah didepan rumah halaman aja gak punya,  apalagi ngarepin buah manggah berbuah wisss gak mungkin banget deh. 

Saya sebenarnya seorang ibu yang biasa aja dibilang suka tanam ya enggak juga dibilang gak suka tanaman yang enggak juga (bingungkan?). Lebih senang menata rumah agar rapih dan bersih. Namun karena dari sehelai daun ia bisa menghasilkan berjuta-juta oksigen yang dibutuhkan manusia jadilah saya coba menamanya (Halah padahal mah karena biar dibilang rajin sama suami tuhh?) 

Gak punya halaman tapi pingin tanam? Jadi, karena  ada sebuah ruangan kecil yang lebarnya hanya satu meter dan panjang 5 meteran ini disebut balkon tapi ketutup oleh jendela kaca. Tempat ini biasan buat angin-anginin pakaian biar cepat kering jadilah nih tempat  dimanfaatkan buat meletakkan pot-pot tanaman. Biar dari ruangan keluarga tampat kelihatan adem karena ada hijau-hijau pohon.

Berhubung nanemnya dipot dan tempatnya juga gak besar jadi gak mungkin banget kalau saya tanam pohon duren disini secara bisa bikin jebol lantai apartemen. Tanaman yang bisa ditanam cuma tanaman-tanaman kecil., untuk tanahnya juga mesti beli. Satu karung tanah yang sudah dikasih pupuk atau bisa juga sekam padi sekitar 20 ribu Won, pot-pot bunga mulai dari 1000 won sampai lebih tergantung bahan, model, besar dan kecilnya. Untuk bunganya bisa beli bibit bisa juga minta sama tetangga. 

Lama-lama pot tanaman bertambah banyak, agar cukup dipakailah rak undak-undakan biar bisa ditata dengan rapih. Kalau masih kurang juga digantung juga bisa. Berhubung nih tanaman cuma kena sinar matahari pagi doang gak pernah keujanan apalagi kena salju jadilah nih pohon mesti disiram air sendiri biar gak layu apalagi mati. Kalau saya sukanya siram kalau waktu sore saat sedang nyantai lihat suami minum kopi dan anak-anak sedang asik bermain. 

Sehari tanaman tak disiram alamat tanamanya bisa layu dan jika berhari-hari gak diopeni tunggu aja pasti almarhum deh tuh tanaman. Biar tanaman menghasilkan sesuatu yang bisa saya masak jadilah kadang-kadang saya tanam cabe atau tomat. Nah kalau rajin bisa juga tanam sayuran lain seperti terong dan selada orang Korea bilang (sangchu). 

Beginilah bagi rata-rata orang Korea yang  ingin bercocok tanam, gak bisa seenaknya tanam pohon apalagi ngelempar biji semangka di depan rumah dan beberapa bulan kemudian sudah bisa dipanen. Salah-salah pingin biar tuh biji berbuah eeeh malah dapat surat denda dari pemerintah karena telah buang sampah sembarangan.

Makanya nih salah satu alasanya kenapa di Korea tak mudah jika mau tanam pohon karena gak semua orangpunya halaman jadilah balkon yang kecil juga dimanfaatin. Buat yang gak punya balkon ya berbagi ruangan didalam rumah. Hemm jelas enak banget di Indonesia yang bisa tanam segala macam tanaman bahkan pohon yang dibiarkan tumbuh saja bisa menghasilkan buah gak seperti di Korea yang mesti ekstra perawatanya. . Jadi siapa bilang hidup di Korea itu enak?

Salam Sya, 2016.05.13 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun