Jagat maya di tanah air lagi viral tentang kisah 2 wanita yang jambak jambakan di KRL. Konon katanya karena kesengol saat sedang duduk di bangku gerbong kereta. Bukan karena ingin ikut-ikutan latah menulis tentang hal tersebut tapi tak lain dan tak bukan karena rasa prihatin saya yang mendalam. Masa sih hanya karena sengolan rasa toleransi sesama penumpang jadi luntur? Atau jangan-jangan karena hal lain? Mungkin saja emang sebenernya mereka kenal dan udah memendam perselisihan sebelumnya, Siapa tahu kan?
Namun terlepas dari itu semua jika benar kejadianya karena kesengol membuat mereka melakukan kekerasan fisik dengan balas membalas jambak rambut membuat hati saya bertanya-tanya “Apakah sudah hilang rasa toleransi masyarakat ditanah air?” Sebegitu pentingkah duduk nyaman di bangku gerbong kereta, hingga keseonggol saja sampai marahnya kek setan kepanasan. Dimana urat malu mereka sampai rela jambak jambakan di muka umum.
Rasanya dulu sekitar tahun 2003 saat saya naik KRL gak pernah nemu penumpang yang esmosinya kek gitu. Walaupun harus berdiri, kepanasan, bahkan masih harus berdesak desakan dengan sesama penumpang, pengemis, pengamen dan pedagang yang hilir mudik. Dan saat berdiri penuh sesak digerbong kereta tersebutlah sesekali saya terpaksa harus terima sengolan dari mereka.
Sementara kalau dapat tempat dudukpun harus mau mefet biar penumpang yang lain kebagian tempat duduk. Namun rasanya dulu itu sesama penumpang memaklumi hal tersebut. Mungkin kebanyakan dari mereka mengerti bahwa disinilah seninya naik KRL harus terima sengol sana sengol sini, mefet sana mefet sini. Apalagi kalau mau naik dan saat saat kereta ngerem untuk berhenti di sebuah stasiun, tak ayal dorong sana dorong sini rasanya sudah biasa.
Berhubung saya sudah gak pernah lagi naik KRL karena sudah berada dinegri orang jadilah dalam kesempatan ini saya mau berbagi pengalaman tentang suka dukanya naik sejenis KRL dinegri orang. Di Korea kami menyebutnya subway. Seperti kebanyakan kita tahu negara gingseng merupaka negara maju yang segala sesuatunya selalu diperhatikan apalagi ini demi masyarakat luas, termasuk kenyaman dan keamanan pengguna transportasi umum seperti bus ataupun subway (kereta cepat).
Apa lagi subway merupakan alat transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat Korea. Selain bersih, aman, nyaman, dan ongkos subway murah meriah ditambah lagi jam keberangkatanya banyak banget kalau gak salah 5 menit sekali bisa kita temui. Di jam-jam tertentu seperti jamnya orang berangkat kerja dan jamnya orang pulang kerja subway penuh sesak. Namun karena banyak jadwal keberangkatan jadilah para penumpang jika dilihat super penuh mereka lebih baik menunggu kereta selanjutnya. Hal inilah yang membuat penumpang kereta di Korea gak sampai numpuk kek ikan teri.
Seperti kebanyakan subway negara-negara maju disetiap gerbong ada 4 kursi yang diperuntukkan untuk ibu hamil, anak-anak, orang tua dan penyandang difabel. Walaupun keadaan penuh 4 bangku tersebut jarang yang mau dudukin kecuali 4 orang yang mendapat prioritas tersebut.
Di Korea emang gak ada gerbong khusus wanita seperti yang ada di tanah air. Namun kesadaran pria di Korea cukup tinggi, mereka tidak akan membiarkan para wanita yang berada dihadapanya berdiri. Dengan suka rela mereka akan memberikan bangkunya jika saat itu emang gak ada lagi bangku yang kosong.
Namun walaupun berdiri dan gak pegangan kereta di Korea juga kalau ngerem gak akan membuat penumpangnya terpental apalagi sampai mendorong penumpang yang lainnya. Bisa dikatakan kerete di Korea ngeremnya halusss ^_^ sehalus sutra. Bakan rasanya gak kerasa kalau sebenarnya tuh kereta ngerem. jadi walaupun dalam keadaan berdiri gak pegangan tetap aman terkendali.
Pokoknya naik subway di Korea jangan khawatir kesengol penumpang lain karena merekapun teramat sangat menjaga privasi seseorang. Jikapun terpaksanya kesengolpun dengan rasa hormat yang mendalam mereka akan membungkukkan badan dan memohon maaf berulang ulang sampai si empunya memberi maaf.
Bagi orang Korea baik perempuan maupun pria sudah mengerti dan faham betul bahwa tidak bisa sembarangan orang saling menyentuh dan sengolan apalagi tidak dikenalnya. Karenyanya mereka sangat mengindari bersentuhan ataupun sengol senggolan dengan penumpang yang lain. Karena hal tersebut bisa juga dikatakan sebagai bentuk pelecehan. Karena sama sama mengerti dan faham jadilah saat duduk sejajarpun gak sampai kesengol.