Beda sama anak perempuan biasanya jika yang lahir perempuan orangtua akan menanam pohon sonamu (pohon pinus). Jika anaknya akan menikah maka pohon sonamu ditebang dan kayunya digunakan untuk membuat perabotan rumah.
Kembali kemasalah cabe. Lho kalau cabe hanya dipakai untuk pengobatan dan sebagai senjata perang, terusss cabe dulu gak dipakai buat masak dong ya? Secara kimchi yang sangat terkenal dari Korea itu buatnya pakai cabe? Lho terusss.
Gimana dengan masakan lain seperti topokki, bibimpab, dagbal, ramyun wedeeeeh rata rata kan pedasnya nonjok tuh? Apa iya gak pakai cabe dulunya?
Yup diperkirakan tahun 1715 tanaman cabe baru mulai dibudidayakan. Sementara tahun 1800 -1900 cabe baru dipakai untuk bumbu dalam masakan.
Kimchi aslinya dahulu tidak memakai cabe hanya pakai garam saja. Mau itu kimchi sawi putih, lobak ataupun sayuran yang lain. Walaupun begitu sayuran tersebut tetap difermentasikan dan awet.
Asal tahu saja kimchi pun namanya dulu bukan kimchi tapi "ji"saat dinasti Goryeo. Di tahun 1600 kimchi berubah panggilan lagi menjadi gamji. Dan sampai sekarang di kota Jallanamdo masih juga ada yang bilang kimchi itu gamji.
Kembali kemasalah cabe, 2 kota yang sangat terkenal sebagai penghasil cabe terbaik di Korea adalah Sunchang dan Cheonan.
Di Korea sendiri cabe sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari mulai cabe segar, cabe bubuk ataupun pasta cabe. Tiada hari tanpa cabe seperti juga masyarakat Indonesia.
Cuma nih masyarakat Indonesia dari zaman dulu cabe gak dipakai untuk penghangat kaki, ataupun perut kan ya? Apalagi buat perang hehe. Dan di Korea jenis cabenya juga beda gak ada cabe kriting apalagi cabe rawit dan cabe setan yang pedasnya nonjok banget.
Yang ada bentuk cabenya besar-besar dan bagi saya gak pedas seperti di Indonesia. Jadi jika dulu yang dipakai orang Korea adalah jenis cabe dari Indonesia saya yakin mereka gak bakalan bertahan lama cabe bersemayam di kaki apalagi di perut hehe. Apalagi jika yang dipakai cabe setan wkwk.
Maaf tulisanya tentang Korea lagi 😊😊 semoga gak bosen ya? ☺