Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terbakarnya Kiblat Fashion Dongdaemun di Korea

22 September 2019   23:00 Diperbarui: 23 September 2019   00:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bagunan bangunan kayu disepanjang sungai Cheongyecheon. sumber gbr.tbs

Kerugian akibat kebakaran hari ini cukup besar namun menurut berita yang saya dengar gubernur akan memberikan dana kota guna membantu secukupnya memulihkan kondisi kerugian akibat kebakaran. Wah alhamdulillah sekali ya? pemerintah kota sangat tanggap. 

Ditambah lagi kebanyakan orang Korea sangat mengerti gunanya asuransi kemungkinan jika terjadi kebakaranpun mereka memiliki asuransi jadi kerugian dapat diganti oleh asuransi.

Mengintip dari sejarah berdirinya Dongdaemun sungguh memiliki catatan yang sangat panjang. Karena sejarah mencatat Dongdaemun Market sudah ada sejak 1396 nama pertamanya adalah Heunginjimun. Ini dimulai dari kerajaan Joseon. Namun seiring perjalanan nya waktu orang Korea lebih suka menyebutnya Dongdaemun. 

Dongdaemun sendiri terletak persis didepan pintu masuk kota pada waktu itu. Dari sinilah sejarah perkembangan beragam fashion pakaian dimulai. Awal mulanya pasar Dongdaemun menjual beragam barang mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan sandang. 

Seiring berjalan nya waktu setelah perang saudara antara Korea Utara dan Selatan terhenti  ditahun 1950 maka didekat Dongdaemun berdiri sebuah pasar yang bernama Pyenghwasijang. 

Bukan tanpa alasan disebut Pyenghwasijang karena arti dari Pyenghwa adalah damai dan sijang sendiri adalah pasar jadi disebut Pasar Damai. Karena  70 persen yang menghuni merupakan orang Korea Utara yang memilih tinggal di Selatan. Setelah perang terhenti banyak dari utara yang tak mau tinggal di utara sendiri. 

Akhirnya di Pyenghwasijang inilah mereka bekerja dan tinggal.  Sebuah lokasi lebih dari 5 blok diipinggiran sungai Cheongyecheon berdiri bagunan bagunan bukan permanen yaitu dari kayu. Ya awalnya mereka membangun tempat tinggal dari kayu bekas sedikit demi sedikit akhirnya berdiri rumah sekaligus tempat usaha. 

Bangunan kayu tersebut berdiri secara ilegal... Pemerintahan saat itu membiarkan karena kondisi Korea yang belum stabil akibat perang saudara. 

bagunan bangunan kayu disepanjang sungai Cheongyecheon. sumber gbr.tbs
bagunan bangunan kayu disepanjang sungai Cheongyecheon. sumber gbr.tbs
Otomatis disepanjang sungai Cheongyecheon semakin ramai saja berjajar bagunan non permanen. Di tempat itulah dimulai pembuatan pakaian dan toko toko pakaian. Dan pekerjaan mereka kebanyak sebagai penjahit. Awal mulanya kebayakan dari mereka membuat dan memperbaiki pakaian tentara Amerika ataupun mewarnai pakaian dengan pencelupan warna alami. 

Daerah Dongdaemun menjadi semakin ramai dan berdatangan para penjahit dari desa. Banyak juga bermunculan toko toko yang menjual berbagai kebutuhan bahan baku pembuat pakaian, buat tas, sepatu hingga aksesoris. Akibatnya perekonomian Korea semakin maju pesat dengan adanya pasar pasar disekitar Dongdaemun.

Pasar terjadi kebakaran hebat, sumber gbr Tbs
Pasar terjadi kebakaran hebat, sumber gbr Tbs
Bermunculan usaha usaha dan lapangan pekerjaan yang baru menjadikan semakin banyak orang desa yang datang untuk bekerja. Hingga akhirnya di tahun 1959 terjadi kebakaran yang sangat hebat. Yup karena bagunan yang berupa kayu mengakibatkan bagunan mudah terbakar. Hingga  kurang lebih 170 bagunan ludes dilalap si jago merah. Kerugian akibat kebakaran tersebut membuat perekonomian Korea terganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun