Lihat prajurit di Korea yang berpakaian tradisional sebenarnya tidaklah asing bagi saya, berkali-kali suka melihat mereka baik saat berada di Bandara Incheon ataupun di gerbang istana Kerajaan Gyeongbokgung ataupun gerbang istana Deoksugung yang berada di Seoul. Ada yang menarik dengan prajurit-prajurit tersebut jika saya perhatikan.
Pakaian yang mereka kenakan merupakan pakaian prajurit jaman dahulu dengan topi rotan dan bulu burung serta sepatu yang unik ditambah lagi dengan perlengkapan senjata berupa tombak, pedang, perisai ataupun panah. Jika saya perhatikan tampang mereka gagah banget wkwk (suami dilarang cemburu, ya) dengan postur tubuh yang tinggi dan tegap membuat prajurit tampak beda melihatnya serasa berada di jaman kerajaan.
Bahkan saya jadi teringat dengan pasukan biskuit di London Inggris yang bernama "Queen's Guard". Pasukan prajurit yang memakai seragam warna merah dengan topi bulu yang besar, kala jaman kecil dulu saya mengenal prajurit ini karena melihatnya di kaleng biskuit ketika lebaran tiba. Dan saat ini walaupun belum pernah ke London tapi kalau ingat filmnya Mister Bean dengan prajurit di istana Buckingham London yang ia usilin saya ngakak sendiri. Tampang prajurit biskuit di London itu seperti patung tanpa ekspresi gak jauh beda dengan prajurit di istana kerajaan di Korea.
Awalnya saya tak menyadari kegagahan prajurit tersebut maklum ruang dalam hati dan pikiran saya hanya berisi suami tercinta saja selebihnya cuma lewat doang. Namun ketika seorang teman meminta diambilkan fotonya bersama si prajurit saya coba perhatikan. Saat saya pandangi tampang prajurit tersebut si prajurit tak menoleh kepada saya layaknya orang yang kalau dilihatin terus-terusan pasti dong bakalan menoleh.
Apakah karena wajah saya yang tak semanis artis Korea jadilah dicuekin? Atau karena emang tugasnya prajurit tersebut dilarang menoleh? Tapi baru kali ini ada laki-laki yang menolak tatapan mata saya yang sendu (bukan senang duit lho tapi senang doku) wkwk sama aja ya uppsst ^_^
"Lebih dekat dong," ucap saya pada teman "Eeehhh mundur mundur, maju maju maju, mundur mundur, ...... ehhh cantik deh," (bicara gaya Syahrini) Teman saya yang mendengar ucapan saya ngakak gak ketulungan. Ia berkata, "Kalau saja tembok di belakangnya ini roti sudah digigit temboknya." Saya pun ikutan tertawa, coba saya lirik tuh prajurit eeit ternyata ia diam saja tanpa ekspresi. "Prajuritnya sebenarnya orang atau patung sih? Kok diam saja?" ucap saya, "Mungkin kalau Syahrini yang di dekat patungnya baru deh tuh patung menoleh kali ya wkwk?"
Putus asa gak bisa bikin prajurit tersebut tersenyum ataupun menoleh sedikit pun kami pun beranggapan bahwa prajurit tradisional di istana Korea ini memang dilatih untuk menjadi patung. Tak boleh tersenyum ataupun menoleh bahkan berbicara pun dilarang yang boleh dilakukan adalah berdiri tegap tanpa ekspresi. Mau pipis ataupun garuk-garuk pantat juga dilarang. Duh sulit juga ya perannya apalagi pekerjaan ini dilakukan sampai jam pergantian prajurit hingga beberapa jam ke depan.
Baru deh bisa berperan menjadi Jendral dan terlebih lagi sebagai prajurit di depan gerbang istana yang berdiri di atas batu segi empat yang memang dikhususkan buat wisatawan yang mau berfoto ria bersama sang prajurit.
Mau foto dengan prajurit yang gagah di Korea? Yukk datang saja ke istana-istana kerajaan yang ada di Korea.