Taman lalin di Korea dan taman zebra di Cilacap.dokpri
Tertip berlalu lintas rasanya sulit sekali dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Makin banyak orang yang dengan sadarnya melanggar lalu lintas. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari sudah jelas-jelas ada tulisan "Belok Kiri Ikuti Rambu Lalu Lintas" ehhh main belok saja die. Akibatnya yang dari arah kiri tiba-tiba ngerem mendadak, kalau gak? berpelukan deh.
Ada lagi jelas-jelas ada plang rambu "Dilarang parkir" main parkir aja, gak tau tuh orang gak lihat papan plang yang begitu jelasnya atau pura-pura gak lihat? gara-gara main parkir sembarangan diruas jalan tersebut terjadi kemacetan. Dan yang lebih parahnya lagi rambu masih merah main nyelonong aje. Allhamdulillahnya orang yang lain sedang waspada dijalan raya jadi tak terjadi apa-apa, nah pegimana kalau yang lain lagi lengah. Wasalam deh.
Itu baru mengenai rambu-rambu lalu lintas yang mereka langgar, bagaimana dengan keamanan mereka berkendaraan atau sefety nya? gak jauh beda juga. Karena banyak orang yang males pakai helem dan pakai sabuk pengaman dengan alasan cuma deket ini ngapan pakai helem? atau cuma bentar ini ngapain pakai sabuk pengaman. Padahal tanpa kita sadari yang namanya musibah itu datang kapan dan dimana saja. Sikap kehati-hatian dan waspada setidaknya mencegak terjadinya musibah yang lebih fatal.
Beberapa waktu yang lalu kami sempat berada di Jogjakarta setelah sekiat tahun tak mengujungi kota ini nyatanya kota pelajar telah berubah dengan sangat pesatnya bak kota metropolitan. Jaman saya kuliah dulu jogjakarta dipenuhi dengan para mahasiswa naik sepedah ontel sekarang para mahasiswa banyak yang memakai kendaraan bermotor. Dan yang bikin saya kaget adalah cara berkendaraan mereka yang aduhai bikin sport jantung. Kanan kiri depan belakang semuanya berlomba-lomba adu cepat padahal ruas jalan di Jogjakarta kecil-kecil nyaris tak sanggup menampung banyaknya kendaraan yang berlalu lalang.
Baru beberapa menit melintasi dalam kota Jogjakarta saya sudah nyerah, mulai dari kaca sepion mobil yang dicium kendaraan lain. Sampai dengan seorang mba mba yang tiba-tiba belok dan membuat saya ngerem mendadak sementara si kecil di dalam mobil pipinya sampai dicium kursi jok didepannya. Benar-benar sport jantung saya ketika berada di Jogjakarta, prilaku pengendara motor sebelas dan dua belas dengan perilaku pengendara di Vietnam.
Ada lagi yang gak kalah bikin saya geleng-geleng kepala saat melihat banyak pengendara motor yang menerabas plang kereta yang ditutup. Padahal kereta sesaat lagi akan melintas, sampai bergumam "Punya nyawa serep kali ya"
Saya sampai bertanya dalam hati "prilaku sebagian masyarakat kita yang tak sadar lalu lintas begini disebabkan karena apa ya?" apa karena gak ngerti? atau karena pura-pura gak ngerti? Padahalkan mereka harusnya pernah belajar bagaimana tata cara berlalu lintas yang benar, buktinya mereka bisa dapat SIM (Surat Ijin Mengemudi). Atau jangan-jangan SIM nya SIM SALABIM yang langsung jadi heheh.
Saya tak tahu dikota lain apakah serupa juga atau tidak, jika saya amati masih mendingan di kota Cilacap pengendara kendaraan masih lebih sopan walaupun ada juga yang ngawur tapi di Jogjakarta sungguh bikin saya nyerah.
Melihat berbagai kejadian dijalan raya harusnya membuat kita sadar untuk lebih mematuhi lalu lintas, jangan sampai menyesal nantinya. Maka ketika saya berada di Indonesia mendengar ada sebuah taman edukasi untuk kita memperkenalkan berbagai macam rambu-rambu lalu lintas pada anak-anak sejak dini membuat saya antusias mendatanginya. Sebuah taman yang bernama "Taman Zebra Cilacap" bisa didatangi untuk umum dan gratis.