[caption caption="becak di Korea ,dokpri"][/caption]
Seorang tetangga main kerumah melihat-lihat koleksi foto kami yang kebanyakan tentang beberapa negara yang sempat kami mukimi. Di foto tersebut ada si sulung dan si kecil sedang naik xic lo ( Becak Vietnam). Tiba-tiba tetangga kami tersebut beucap "di Korea ada juga yang seperti ini!" sambil menunjuk foto becak tersebut. "Congmal?" (masa sih) Jelas saya heran masa iya di Korea ada becak? Struktur tanah Korea yang seperti perbukitan dan nyaris gunung masa iya ada becak disini. Gimana gowesnya ya? Perlu orang yang punya tenaga ekstra agar bisa goes penumpang gumam hati saya.
Apalagi kalau goes becaknya didaerah tempat tinggal saya di Korea yaitu Gyonggi-do yang naik turun bahkan banyak jalanan yang kemiringannya sangat curam sekali. Jika dimusim dingin jalanan tersebut gak ada yang berani melalui karena takut terperosok karena licinya. Kalau gowes menanjak gak bakalan sampai sementara kalau gowesnya menurun dijamin langsung diantar kerumah sakit karena kemiringan yang begitu curam. Saya saja kalau melalui jalanan yang seperti itu mau naik taksi atau mobil sendiri gak bakalan berhenti komat kamitnya membaca berbagai macam doa he2 karena takut gelundung aslinya. Makanya saya setengah gak percaya ketika tetangga rumah bilang kalau di Korea ada becak.
Tentang becak sudah hampir saya lupakan, karena malang melintang melalui jalan-jalan yang ada di Korea tak pernah sekalipun saya melihat becak. Hingga beberapa waktu yang lalau ternyata tuh becak lewat di depan mata saya ketika saya sedang berada di luar stasiun Anguk. Wah bener deh tuh, ternyata di Korea ada becak he2. Setengah gak percaya coba kucek-kucek mata ehhh tuh becak emang bener nyata.
Setelah saya telusuri ternyata becak di Korea sudah ada sejak 4 tahun yang lalu, becak ini ternyata mempunyai rute perjalanan yang udah pasti. Jadi becak di Korea gak boleh asal nyelonong melalui jalanan yang bukan rutenya alias gak boleh jalan sesuka penumpangnya. Ada 3 wilayah perjalanan yang bisa dilalui di bukchon, Seochon dan Jeongdong untuk ketiga wilayah tersebut memiliki rute yang rata-rata jarak tempuhnya hampir sama di ketiga daerah yang mereka lalui banyak tempat wisata. Khususnya tempat wisata yang lebih kepada banyak unsur budaya Korea seperti bangunan-bangunan khas Korea. Jalanan rute yang dilalui becak juga ternyata gak menanjak hehe alias rata, ya iyalah kasihan juga si abang becaknya ya kalau sampai menanjak.
Di Korea becak di sebut 인력거 (Inlyeoggeo), kalau saya perhatikan sih becak di Korea lebih ngikutin seperti becak di Vietnam karena si abang becaknya ada didepan bukan di belakang seperti becak-becak yang ada di Indonesia. Sayangnya naik becak di Korea mahal banget, asli buat saya yang uangnya cekak sayanglah naik becak di Korea hhehe mendingan buat beliin anak-anak makanan. Ongkos naik becak setara dengan pengeluaran saya naik taksi dari daerah tempat saya mukim yaitu Seongnam- Si di propinsi Gyonggido ke KBRI di Seoul yaitu sebesar 45.000 Won.
[caption caption="nomer telpon jika ingin memesan becak, sumber ft KakaoTalk"]
Kalau di rupiahin bisa hampir 500.000 rupiah mahal kan? Becak di Korea juga bisa dipesan melalui telpon, seperti pada gambar foto becak diatas. Untuk 45.000 Won di hari biasa si abang becaknya bisa gowes selama 1 jam. Sementara kalau untuk hari libur bisa 60.000 Won si abang becak gowes selama 1,5 jam. Kalau mau yang sekalian bisa tour mengunjungi beberapa tempat bisa lebih mahal lagi sekitar 75.000 Won, karena si abang becaknya bisa diminta tunggu dulu kalau kita mau melihat-lihat tempat wisata yang kita lalui. Tapi kalau mau yang murah juga bisa sih hehe dari stasiun naik becak tetap melalui jalur rute becaknya sejauh 15 menit bisa bayar 15.000 Won kalau waktunya lebih ya bayarnya nambah.
Becak juga gak boleh asal beroprasi karena hanya boleh jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Bisa sih berubah jika diwaktu libur yang ramai tapi jadwal tetapnya ya segitu yang saya tahu. Abang becak di Korea juga pakai seragam dan yang ngegowes masih muda-muda dijamin masih kuat.
Jika saya perhatikan yang banyak naik becak kebanyakan turis asing dari eropa dan orang Koreanya sendiri. Sepertinya nih mungkin untuk orang-orang asia seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia ataupun Kamboja paling enggak deh mereka bilang "Yeileh becak di negara kita juga banyak" Nih negara maju malah ikut-ikutan buat becak seperti di negara kita. Padahal mah becak dinegara kita dianggap alat transportasi yang merepotkan karena gak bisa diatur, parkir sembarangan, jalan semaunye gw bikin jalan-jalan tambah semrawut. Becak di kota besar malah kelihatan kota menjadi kumuh karena kebanyakan becak yang usang masih beroprasi di jalan.
Wah padahal ya kalau becak punya trayek yang pasti dan boleh beroprasi sesuai jadwal dipastikan deh banyak abang becak yang gak bisa seenaknya aje parkir. Dan penyeragaman tarif jadi naik becak gak digetok harganya ketika mau bayar. Saya pernah beberapa kali di Jogjakarta saat naik becak dan ketika mau bayar benar-benar socking karna harus bayar becak ratusan ribu. Sampai mikir saya yang asli Indonesia aja ditipu begini gimana yang wisatawan ya kalau sampai naik becak si bapak ini? hiksss. Pengalaman yang berharga jadi kalau naik becak mesti tanya dulu berapa kalau mau ke tempat ini, biar tak terulang kembali.