Mohon tunggu...
Ahmad Amrullah Sudiarto
Ahmad Amrullah Sudiarto Mohon Tunggu... profesional -

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan

26 Desember 2009   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gejolak dan riak-riak yang tak bertepi dalam bingkai perjalanan yang tak berujung Mengejar bayang yang kian menjauh

Pantai yang tak pernah tak berombak

Gunung yang menjulang tak pernah lelah dihantam angin

Dingin, sepi menyatu dalam desah nafas

Tebing yang garang dihantam ombak Goa yang hitam, gelap tak terikat waktu Jeram menghempas bebatuan yang bisu Sumua terdiam dalam sunyi...senyap...

Kemanakah semua akan bermuara?

Dimanakah perjalanan itu akan terhenti?

Semua bermuara pada Satu

berjalan menuju pada Yang Tunggal...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun