Mohon tunggu...
Ahmad Amrullah Sudiarto
Ahmad Amrullah Sudiarto Mohon Tunggu... profesional -

...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kancil atau Serigala?

20 Februari 2013   14:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:59 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2013 dianggap tahun politik dalam bahasa media. 2013 memang tahun strategis untuk bermanuver menuju pesta para elit yang sering disebut pesta rakyat, pilpres 2014. Pesta dimana kita akan terbuai dengan janji, harapan nan indah. yah setidaknya kita masih punya harapan, bukankah harapan membuat hidup lebih bergairah, bersemangat?

Setelah reformasi 98, demokrasi kita belum juga matang, dan entah apakah akan matang atau jatuh sebelum matang. Perilaku politikus yang oportunis dan maruk turut menjadi penyebab, walau banyak diantara mereka dulunya aktivis yang sering berkoar-koar menuntut perubahan. Idelaisme memang hanya sebatas kampus, setelah itu perut dan gengsi lebih dominan memberi tekanan.

Demokrasi memang menjadi pilihan utama hampir disemua negara di dunia. Ada banyak jalan, tapi kita cuma butuh satu untuk di lalui. Demokrasi adalah pilihan, demokrasi hanyalah jalan, tapi adakah jalan yang lebih baik? apakah harus kembali ke masa kelam? demokrasi memang bukan jalan yang terbaik, tapi masih dianggap lebih baik. Bahkan pemerintahan otoriter pun sering mengatasnamakan dirinya demokrasi karena dalam demokrasi legitimasi diperoleh dari rakyat, entah itu dengan tipu muslihat atau dengan tekanan. Walaupun ditekan atau ditipu sama buruknya.

Sebelum reformasi 98' toh kita tetap mengatasnamakan demokrasi, walau semua lini hampir dibawah tekanan, bagaikan di dalam mulut serigala. Setelah reformasi 98' kita lepas dari mulut serigala tapi kita tidak sadar mulut kancil sedang mengintai.

Maaf kalau mengandaikan binatang, toh binatang sudah cukup tenar dalam perpolitikan di negeri ini. Setidaknya ada sebelas nama binatang yang mencuat menurut Wisnu Nugroho dalam tulisannya di Kompas, beberapa nama binatang yang ikut tenar tersebut seperti tikus, sapi, cicak, buaya dll. Entah mengapa binatang selalu jadi peng-andaian, kasihan juga binatangnya.

Menjelang 2014 kondisi politik semakin menarik. Yang mencuat akhir-akhir ini adalah sapi, setelah petinggi PKS dijadikan tersangka oleh KPK. Partai yang menyatakan diri bersih tersebut sedikit kelabakan. Toyota harrier sedikit lebih berkelas dari sapi. KPK pun di buat plimplang oleh politik tinggi Anas-SBY. Tekanan SBY ke KPK, bocornya sprindik dan akurnya Anas-SBY membuat KPK linglung, serba-salah. Belum lagi Hambalang, Lapindo dan Century kembali panas.

Tapi bagaimanapun rakyatlah yang tetap memberi legitimasi, rakyatlah yang memilih. Mau ke mulut serigala yang mengancam, memangsa dan menindas secara represifcatau ke mulut kancil yang cerdik dan licik, mengelabui kiri kanan secara halus?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun