Tulisan ini murni opini pribadi penulis.Â
Mungkin, tulisan ini lebih tepat dikategorikan pertanyaan ketimbang artikel lepas. Suatu pertanyaan yang sudah saya ingin layangkan beberapa waktu lalu. Saya memang kadang menghilang namun kadang ada masanya saya menulis. Jadi, saya bukan full time writer mengingat intensitas menulis saya yang fluktuatif. Namun, kali ini, saya ingin melayangkan pertanyaan, mengapa tidak ada kategori religi di kompasiana.
Pertama, tulisan-tulisan yang sama muat rata-rata bertema Islamic Writing. Yang mana, saya menulis puisi bertema islam, beberapa opini tentang keagamaan, dan lain-lain.Â
Setiap kali saya ingin memposting kategori, saya harus pasrah dengan opsi kalau nggak filsafat atau opini yang akan saya tulis. Yah..puisi masih saya masukkan ke pusosi sesuai kategorinya.
Bertahun berlalu. Saya kadang nulis kadang nggak. Dan saat saya menulis lagi, saya harus pasrah kembali, dengan filsafat atau diary untuk kategori. Jujur, saya sangat menyayangkan jika tidak ada kategori religi yang berdiri sendiri. Mungkin, ini bisa jadi masukan ke depan. Dengan begitu, beberapa topik religi bisa punya konten dengan nama religi sendiri.
Saya menamatkan pendidikan magister pemikiran islam di salah satu kampus di Jakarta. Terbayang betapa menyenangkannY menulis hasil bacaan saya. Saya masih bisa membaca literasi dari kuliah saya dan sangat ingin menulis kembali di platform digit semoga kedepan ada kategori religi. Atau, mungkin pernah ada tapi saya terlewat? Entahlah....semoga ada yang memberi penjelasan.
Wassalamu'alaikum :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H