Tulisan ini adalah murni opini penulis dalam menanggapi isu-isu terhangat belakangan ini. Selamat Cerdas Berdiskusi :)
Meski tidak terlalu intens lagi muncul di  TV Nasional sebagai pendakwah, Sosok UYM kini ramai diperbincangkan di media, baik media sosial maupun media massa elektronik. Pasalnya, Sang Pendakwah kini sedang terseret namanya dalam kasus investasi yang kini dilaporkan ke Pengadilan Tinggi.Â
Menguapnya kasus ini ke publik membuat sebagian pihak berbondong-bondong ingi menelusuri kebenaran kasus. Wartawan senior bahkan terjun langsung untuk mencari tahu kebenaran dan menemui langsung korban investasi. Tak hanya itu, kanal YouTube yang menyoroti dan mengomentari kasus ini bertebaran bak jamur di musim hujan. Satu demi satu, wawancara dengan pihak yang menjadi korban diupload.Â
Sayangnya, kasus ini masih belum menemukan titik terang. Lambatbya proses penyidikan yang menurut saya dikarenakan kurangnya bukti menjadi muasal kenapa kasus ini seolah berlarut-larut.
Secara terpisah, di pihak UYM sendiri belum memberikan klarifikasi secara FORMAL terkait kasus yang mengusik nama baiknya tersebut. Jika pun ada, itu hanya sekedar menanggapi pertanyaan netizen yang ditujukan pada beliau yang dijawab dengan bahasa santai dan diakhiri dengan kata doain saja. Menurut hemat saya, jelas itu bukanlah pilihan yang bijak untuk Ustad sekaliber UYM. Maka dari itu, saya sangat menunggu berita baik dan tabayun yang benar-benar clear dari kedua belah pihak, baik UYM maufun korban.
Harapan saya, kasus ini bisa clear dan jelas. Tidak menuduh dan mengasuh namun berakhir dengan jelas dan tegas. Siapa pun korbannya dan kapanpun waktu kejadian invertasinya, harusnya tetap bisa diusut. Apa perlu netizen yang menjadi Satgas Khusus penanganan kasus ini? Ataukan nanti ada kejelasan yang benar-benar menjelaskan kelanjtan nasib dari korban. Waulahu'alam bissawab.Â
Saya hanya bersifat netral di sini dan hanya menjadi penyampai opini saya terkait kasus yang ramai belakangan ini. Semoga segera ada jalan keluar.
Aaamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H