Sosialisasi dan Demonstrasi Pemberian Pertolongan Pertama (Triase, BHD, dan Pembaidaian) oleh Mahasiswa KKN UMD UNEJ Kelompok 194 di Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.
      Desa Kraton merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Yosowilangun dengan luas desa 4,14 km2. Diketahui bahwa jarak desa dengan bibir pantai adalah 3 km, sehingga dapat dikategorikan bahwa desa memiliki potensi bencana tsunami. Menurut keterangan Kepala Desa Kraton yaitu Didik Purwandono, Desa Kraton juga berpotensi bencana banjir karena memiliki rawa-rawa di sekitar pemukiman dan wilayah desa yang berada di daerah rendah dibandingkan desa sekitar. Salah satu bentuk siaga bencana yang telah diterapkan di desa adalah pemasangan tanda jalur evakuasi di beberapa titik desa. Tujuan dari hal tersebut adalah bentuk penyelamatan dari bencana dengan meminimalkan waktu evakuasi dan korban jiwa. Â
      Siaga bencana dilakukan untuk mempersiapkan diri dari ancaman potensi bencana di sekitar lingkungan tempat tinggal. Dengan adanya siaga bencana, jumlah korban jiwa dan kerusakan dapat diminimalisir. Masyarakat harus mengetahui pengetahuan tentang siaga bencana seperti memahami potensi bencana di sekitar, mengetahui jalur evakuasi dan pengungsian, dan memiliki keterampilan untuk menyelamatkan diri atau orang lain. Bentuk keterampilan tersebut dapat dilakukan dengan menguasai beberapa teknik pemberian pertolongan pertama seperti Triase, BHD, dan Pembidaian. Teknik-teknik tersebut dilakukan untuk melindungi diri, mencegah terjadinya kecacatan, dan membantu proses penyembuhan.
      Pelaksanaan sosialisasi tentang pemberian pertolongan pertama dilakukan oleh kelompok KKN 194 dengan sasaran para kader dan aparat desa. Kegiatan dilakukan di Balai Desa Kraton, pada hari Minggu 16 Juli 2023. Mahasiswa KKN mempersiapkan materi dan alat demonstrasi untuk menunjang pemahaman lebih lanjut dari audiens. Rangkaian materi yang disampaikan antara lain adalah tentang Triase, BHD, dan Pembidaian. Susunan acara kegiatan terdiri dari pembukaan, sambutan Ketua Penggerak PKK yaitu Lia Amalia, penyampaian materi dan demonstrasi oleh perwakilan anggota kelompok KKN 194, dan penutup. Pemateri adalah mahasiswa dari Jurusan Keperawatan dan Jurusan Farmasi.
      Triase adalah tata cara pengelompokan korban bencana berdasarkan prioritas menggunakan media gelang berwarna merah, kuning, hijau, dan hitam. Setiap warna gelang tersebut menunjukkan kondisi korban. Korban dengan prioritas tertinggi atau gawat darurat akan diberi gelang warna merah, contohnya adalah pasien yang mengalami henti jantung, gagal napas, cedera kepala berat, dan kemungkinan mengalami fraktur. Prioritas kedua akan diberi gelang berwarna kuning yaitu dengan keterangan pasien yang memerlukan bantuan dengan cedera tidak mengancam jiwa seperti luka bakar ringan dan cedera kepala tidak berat. Prioritas ketiga dikelompokkan dengan gelang berwarna hijau untuk menunjukkan kondisi pasien dengan cedera ringan seperti pendarahan ringan dan fraktura atau diskolasi tanpa gangguan jalan nafas. Prioritas terakhir adalah pasien dengan gelang berwarna hitam, yaitu pasien yang telah ditemukan tanda-tanda telah meninggal. Triase dilakukan untuk menentukan pasien yang membutuhkan pertolongan paling awal. Kemudian dilakukan demonstrasi langkah-langkah triase menggunakan media boneka dan rekan kelompok sebagai peraganya.
      Edukasi pertolongan pertama selanjutnya adalah pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD). Materi yang disampaikan terdiri dari Resusitasi Jantung Paru (RJP). Tindakan ini dilakukan untuk memberikan bantuan pertolongan pertama berupa bantuan pernafasan kepada korban yang mengalami sesak nafas dan henti jantung. Tujuan RJP adalah memberikan bantuan sirkulasi dan pernafasan. Pemateri juga menunjukkan demonstrasi cara melakukan RJP mulai dari persiapan berupa penggunan sarung tangan. Resusitasi dihentikan ketika ada penolong yang lebih kompeten, korban mulai sadar, atau penolong lelah.
      Materi dan demonstrasi tentang pembidaian yang diberikan terkait dengan jenis kain bidai, bentuk-bentuk lipatan, dan cara membalut sesuai dengan jenis dan lokasi luka. Kain yang digunakan sebagai contoh adalah kain berbentuk segitiga. Lipatan dibagi menjadi lipatan dasar, lipatan dua, lipatan empat, dan lipatan delapan. Pada umumnya, lipatan dasar digunakan untuk luka di kepala bagian atas dan luka bakar pada telapak tangan atau telapak kaki, lipatan dua untuk luka di bagian perut, lipatan empat digunakan untuk luka di bagian lengan atas bawah dan kaki atas bawah, dan lipatan delapan untuk luka di bagian lingkar kepala serta dagu. Setelah acara ditutup dengan pembacaan doa, anggota kelompok KKN 194 selaku pelaksana kegiatan dan seluruh tamu yang hadir melakukan sarapan bersama.
      Harapan dari adanya kegiatan sosialisasi dan demonstrasi terkait pemberian pertolongan pertama adalah semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan berguna untuk para kader dan dapat disalurkan kepada masyarakat luas, sehingga warga Desa Kraton bisa memiliki kesiapsiagaan dalam membantu korban apabila mereka menemui kecelakaan atau bencana di sekitarnya.  Bentuk rangkaian pertolongan pertama yang dilakukan bisa dimulai dengan Triase, kemudian melakukan upaya Bantuan Hidup Dasar (BHD), dan melakukan pembidaian apabila diperlukan.