Mungkin karena masalahnya tidak cuma itu dan faktor ekonomi juga, makanya ayahnya hanya bisa sebentar saja berlaku baik. Selebihnya seperti sebelum-sebelumnya. Ditambah lagi kedua orang tuanya sering berantam di rumah, menjadi  beban pikiran si anak semakin berat.
Dari ceritanya anak menjadi dendam dan benci terhadap orang tuanya. "Rasanya mau mati saja" katanya. Saya selaku gurunya hanya bisa terus mengingatkan dan menyemangatinya agar terus berjuang demi masa depannya.
Inilah yang menjadi PR kita sebagai orang tua. Bagaimana tanggung jawab kita dalam mengantarkan anak menjadi sukses dan berbakti kepada orang tua, bangsa dan agama. Ingatlah bahwa kita akan ditanyai di akhirat kelak tentang apa yang sudah dilakukan terhadap anak. Tanggung jawab sebagai orang tua bukanlah sekedar memberi  makan, namun juga memberikan kenyamanan, kasih sayang dan pendidikan yang baik untuknya sangatlah penting.  Apa yang ditanam maka itulah yang akan dituai.
Semoga kita bisa menjadi orang tua yang dirindukan bagi anak-anak kita baik di dunia maupun di akhirat. Aaamiiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H