Mohon tunggu...
Laisa
Laisa Mohon Tunggu... Guru - Penggagas pencerahan

Saya adalah seorang yang suka menginspirasi orang lain untuk dapat memilih jalan hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tanda-tanda Anak Sudah Mengalami Baligh atau Pubertas

5 Mei 2023   15:40 Diperbarui: 5 Mei 2023   16:11 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Seperti anak perempuan, pada anak laki-laki juga akan mudah ditumbuhi jerawat karena perubahan hormin yang terjadi. Tak jarang rasa minder menerpa karena jerawat ini.

  • Tumbuhnya rambut di area tertentu

Tanda seksual sekunder mulai muncul antara lain tumbuhnya kumis, rambut-rambut di ketiak dan di kemaluan, janggut.

  • Tumbuh jakun

Jakun pada anak yang sudah baligh akan jelas terlihat, karena menjadi lebih besar. Namun ukuran untuk tiap-tiap anak berbeda-beda tergantung pada kartilago atau kotak suara mereka

  • Terbentuknya otot-otot pada tubuh.

Anak yang pubertas akan nampak lebih berotot dibandingkan yang belum baligh. Hal ini disebabkan oleh hormone estrogen dan progesterone yang bertugas mengurus perubahan tubuh pada masa ini telah berkembang.

  • Bertambah tinggi dan berat badan

Sama seperti anak perempuan, perkembangan berat badan pada anak laki-laki juga turut meningkat. Meskipun masa pubertas anak perempuan lebih cepat, tapi tinggi badan anak laki-laki selalu lebih unggul

  • Mudah berkeringat

Seiring dengan membesarnya kelenjar keringat, maka keringat pada anak masa pubertas terbilang banyak. Ini juga disebabkan karena kelenjar keringat lebih aktif.

Sedangkan perubahan psikis pada anak laki-laki di masa pubertas/baligh adalah lebih kepada perubahan cara berfikir dan emosi. Anak merasa sudah cukup besar/dewasa dalam mengambil keputusan, lebih mudah marah, sedih dan tak mau diatur.

Nah, dari paparan di atas jelaslah sudah bahwa anak yang sudah baligh mengalami perubahan fisik dan psikis/mental.  Sebagai orang tua kita wajib memahami kejiwaan si anak agar tidak saah dalam mendidiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun