Mesjid merupakan tempat ibadahnya umat Islam. Tempat ibadah ini juga sering dimanfaatkan sebagai proses belajar-mengajar Alqur'an, tempat pengajian dan tempat sosial lainnya seperti berbuka puasa,pengumpulan zakat dan lain sebagainya. Dalam sejarah, mesjid juga memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam. Kata mesjid sendiri berasal dari bahasa arab yaitu sajada-yasjidu-masjidan yang artinya tempat sujud. Dengan demikian mesjid dapat diartikan sebagai tempat sujud umat muslim kepada Allah S.W.T.
Di Sumatera Utara banyak terdapat mesjid-mesjid tua yang sudah berdiri selama ratusan tahun. Mesjid-mesjid ini dibangun pada masa kerajaan/kesultanan Melayu. Bangunan mesjid ini merupakan bukti sejarah yang menunjukkan bahwa penduduk asli kota Medan dan sekitarnya adalah orang Melayu. Ada 5 Mesjid yang menurut saya paling bersejarah di tanah Melayu ini, diantaranya
Mesjid Azizi
Mesjid ini dibangun pada tahun 1899 pada masa pemerintahan Sultan Abdul Aziz. Sultan kedua dari Kesultanan Langkat pada tahun 1893-1927. Ia adalah putra dari Sultan Haji Musa Almuazzamsyah Al Khandi Naqsyabandi yang telah mewakafkan tanahnya untuk dijadikan pesantren Babussalam kepada Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan. Mesjid Azizi yang megah tersebut terletak di kota Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mesjid ini dirancang oleh arsitek dari Jerman yang bernama GD Langereis. Namun pengerjaannya banyak dikerjakan oleh masyarakat Langkat sendiri. Terdapat banyak pilar di dalam maupun di luar mesjid. Di ruang utama terdapat 34 pilar dan di teras terdapat 94 pilar. Setiap dinding dihiasi dengan kaligrafi cantik dari ayat-ayat Al-Qur'an.Warna mesjid ini didominasi dengan warna kuning dan hijau, yakni warna kekhasan Melayu.Banyak ornamen-ornamen Melayu juga terpasang di sana.
Oleh pemerintah, pada tahun 2010 mesjid yang berusia lebih dari 121 tahun ini ditetapkan sebagai cagar budaya. Sebab memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, agama dan budaya. Maka tak sah rasanya kalau ke Langkat tak berkunjung ke Mesjid Azizi. Selain memiliki arsitektur yang indah juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Mesjid Raya Stabat
Mesjid ini dibangun dua tahun setelah pembangunan Mesjid Azizi, yakni pada tahun 1904. Dibangun pada masa kejuruan Stabat Tengku Muhammad Chalid. Mesjid ini berada di kota Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Persisnya di pinggir jalan Lintas Sumatera, Medan-Aceh. Awalnya mesjid ini hanya dibangun dengan luas 20 meter persegi yang hanya dapat menampung lebih kurang 300 jamaah. Kemudian ditambah lagi teras keliling dengan satu buah menara. Sekarang luas bangunannya mencapai 4.454 meter persegi, sehingga dapat menampung 1350 jamaah.
Mesjid raya ini memiliki corak Melayu dan di cat dengan warna kuning dan hijau yang merupakan warna kebesaran masyarakat Melayu.
Mesjid Raya Kota Binjai