Masa kecil adalah masa-masa dimana anak mempunyai keceriaan tiada batas. Tidak seperti orang dewasa yang punya banyak beban. Anak-anak lebih lepas dalam segala hal karena pikirannya masih jernih dan belum mengerti arti kehidupan sesungguhnya. Kerjanya hanya bermain dan melakukan hal-hal yang diinginkan walaupun hal yang membahayakan sekalipun. Dia bahkan tidak perduli apapun yang penting hatinya senang.
Masa kecil sepertinya memang masa yang takkan terlupakan bagi semua orang. Apalagi ketika bulan Ramadhan datang, rasanya anak-anak  adalah orang yang paling merdeka  di lingkungannya . Betapa tidak, mereka sangat senang dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Karena di bulan ini banyak mainan yang bisa dimainkan. Karena sekolah juga cepat pulang, jadi anak-anak merasa punya banyak waktu untuk main. Apa saja mainan di masa kecil kala itu? Ayo disimak!
- Mercon (petasan),lilin-lilin dan kembang api.Â
Menjelang Ramadhan tiba, banyak penjual mercon dadakan yang memasang dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Mulai dari kembang api, lilin, berbagai macam petasan. Rasanya tak sah kalau anak-anak tak membeli mainan tersebut.Â
Apalagi di masa itu orang tua kami mengatakan bahwa tradisi kita setiap malam ke-27 Ramadhan harus terang menderang. Sebab malam itu dipercaya sebagai malam lailatul qadar. Makanya di kampung kami setiap malam ke-27 Ramadhan, semua rumah dihiasi dengan lilin-lilin dan obor. Kalau kita berkeliling kampung , akan ada pemandangan indah dari setiap rumah warga yang dihiasi lampu, obor dan lilin-lilin.
- Kuaci.Â
Kuaci disini bukanlah makanan ringan yang berasal dari biji matahari. Kuaci yang dimaksud yakni mainan yang berbentuk buah, binatang dan lainnya. Bentuknya pipih dan terbuat dari plastik keras yang dicetak jadi bentuk-bentuk tadi.Â
Mainnya dengan cara disebar di atas garis yang dibuat kira-kira berjarak 1,3 m. Mainnya berpasangan. Dan apabila lawan kita menunjukkan kuaci yang dimaksud, maka yang sedang bermain harus mematuk kuaci itu melewati garis( jika letaknya di bawah). Tapi jika letaknya di atas maka cukup dengan mengenainya saja dengan gacuk yang kita miliki. Kalau sasaran itu melewati garis dan kena (kalau di atas garis), maka kita memenangkan permainan.
- Kelereng (guli).
 Mengisi waktu luang di bulan Ramadhan, mainan yang satu ini tak bisa terlewatkan. Main dari siang hingga sore sebelum ashar tiba. Biasanya kelereng dimainkan dengan cara "pot", yaitu dimainkan dengan beberapa orang.Â
Guli dikumpulkan di dalam satu garis berbentuk kotak yang dibuat di atas tanah. Para pemain bergantian mengeluarkan guli dari dalam pot dengan menggunakan gacuk masing-masing. Â Buah guli yang berhasil dikeluarkan menjadi milik yang mengeluarkan, apabila lawan tidak bisa mematikannya.
- Kartu As dan domino.
 Agar puasa tak membosankan pilihan kartu As dan domino menjadi momen yang tak terlupakan juga. Dimainkan beberapa orang,  kalau kalah disuruh jongkok dan mengocok ulang kartu. Ada juga yang kalau kalah mukanya dicoret pakai arang yang hitam.  Permainan ini mengundang kehebohan bagi pemain dan penonton di sekitarnya. Sungguh lucu dan mengesankan.
- Permainan Congklak.Â
Permainan ini tak hanya asyik, namun dapat mengasah otak juga. Karena perlu strategi jitu untuk mengalahkan lawan. Bentuknya oval memanjang dan terdapat lubang-lubang tempat mengisi batu-batu kecil.
Inilah permaianan di masa kecil yang tak terlupakan. Karena di zaman ini belum ada gadget yang bisa dimainkan. Mungkin sebagian besar permainan di atas masih ada saat ini, tapi Kuaci itu hanya ada di era 80-an. Kalau kamu mengenal permainan seperti ini, berarti kamu kelahiran tahun 80-an. Benar tidak?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI