KKM memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa kelompok 25. TPQ yang menjadi lokasi kegiatan terdiri dari tiga tempat, yaitu TPQ Darul Khilma, TPQ Baitur Rohmah, dan TPQ Manbaul Huda. Mahasiswa dibagi ke masing-masing TPQ sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada. Setiap TPQ memiliki pendekatan pembelajaran yang unik, sehingga mahasiswa harus menyesuaikan metode mengajar dengan kebutuhan santri. Keberagaman ini memberikan tantangan tersendiri sekaligus memperkaya pengalaman dalam mendampingi anak-anak dalam belajar Al-Qur'an.
Kegiatan mengajar di TPQ Dusun Mangunrejo pada hari keenamAntusiasme para santri di TPQ sangat terlihat sejak awal kegiatan berlangsung. Mereka menyambut kehadiran mahasiswa KKM dengan senyuman dan semangat yang tinggi. Interaksi hangat antara mahasiswa dan anak-anak menjadikan suasana belajar terasa menyenangkan. Selain membaca dan menghafal ayat-ayat Al-Qur'an, mahasiswa juga menyisipkan permainan edukatif untuk menjaga semangat belajar. Pendekatan ini membuat santri lebih mudah memahami materi sekaligus menikmati proses pembelajaran.
Di TPQ Darul Khilma, mahasiswa menghadapi kelompok santri yang didominasi oleh anak-anak usia dini. Oleh karena itu, metode pengajaran yang diterapkan lebih sederhana dengan penekanan pada hafalan huruf hijaiyah dan doa-doa harian. Beberapa mahasiswa memanfaatkan media visual dan alat peraga untuk membantu penyampaian materi. Langkah ini terbukti efektif karena anak-anak terlihat lebih mudah memahami dan mengingat pelajaran.
TPQ Baitur Rohmah memiliki keunikan dengan kelompok santri yang lebih beragam usianya. Mahasiswa memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing kelompok. Santri yang lebih dewasa diajarkan tajwid dan praktik membaca Al-Qur'an, sedangkan santri yang lebih muda fokus pada dasar-dasar mengaji. Kehadiran mahasiswa KKM memberikan suasana baru yang segar, sehingga santri lebih termotivasi untuk belajar.
Di TPQ Manbaul Huda, mahasiswa berfokus pada pengajaran tilawah Al-Qur'an dengan irama sederhana dilengkapi pelajaran kitab-kitab. Selain mengasah kemampuan membaca, santri diajarkan untuk memahami makna dari ayat-ayat yang mereka baca. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Kesungguhan para santri dalam belajar memberikan energi positif bagi mahasiswa yang mengajar, sehingga kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh kebersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H