Indonesia mendapatkan kesempatan besar untuk unjuk gigi di mata dunia dalam perhelatan Piala Dunia U-20 pada 2023. "Pemerintah bersama FIFA juga bersepakat untuk memastikan pertandingan piala dunia U-20 di Indonesia dapat berjalan dengan baik. Semua segi persiapan sampai dengan pelaksanaannya harus dipastikan berjalan sesuai dengan standar FIFA, dan ditangani secara baik secara professional," ucap Jokowi.Â
Perhelatan sepak bola terbesar di Dunia pada kelas umur dua puluh tahun akan berlangsung di enam stadion dan enam kota yang tersebar di seluruh Indonesia yaitu Stadion I Wayan Dipta Gianyar (Bali), Stadion Gelora Sriwijaya Palembang (Sumatera Selatan), Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (Jawa Timur), lalu Stadion Manahan Solo (Jawa Tengah), Stadion Si Jalak Harupat Bandung (Jawa Barat), dan Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta.Â
Kurang lebih terdapat 24 negara peserta dari seluruh dunia yang menghadiri turnamen dunia tersebut, sampai berita ini ditulis sudah 10 negara yang memastikan lolos ke Piala Dunia U-20 yakni Indonesia sebagai tuan rumah, Republik Dominika, Guatemala, Amerika Serikat, Fiji, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slovakia. 1 tim terdiri dari 22 pemain dan kurang lebih 8 pelatih. Jika 1 tim diasumsikan membawa 30 orang, maka pada ajang tersebut akan mendatangkan 690 orang dan belum termasuk dengan pendukungnya. Diyakini pendukungnya tidak hanya menonton ajang tersebut namun juga akan berwisata di Negara ini.Â
Ketika mereka sampai Palembang mereka dapat menyebrang ke Bangka Belitung untuk melihat indahnya pantai pasir putih dan keindahan biota laut. Hingga mereka di Jakarta, mereka dapat menikmati kota, berbelanja, hingga mampir ke Taman Mini Indonesia Indah yang sudah di upgrade. Sampai di Bandung, mereka menikmati wisata alam, kuliner, dan berbelanja dengan ciri khas sunda. Kita ke arah timur, terdapat solo dengan warisan batik yang sangat fenomenal hingga mengunjungi Candi Borobudur sebagai salah satu dari 10 keajaiban dunia. Selanjutnya ke Surabaya, mereka dapat menikmati kelap-kelipnya lampu kota dengan suguhan makanan Surabaya yang diakui lezatnya hingga bisa menikmati Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan keindahan gunungnya. Sampailah kita di Bali, tidak usah dijelaskan secara rinci, dunia sudah mengakui betapa indahnya Bali, bahkan orang sering menyebutnya sebagai surganya wisata dunia.Â
Menparekraf/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno usai rapat kabinet terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (8/9/2022), mengatakan bahwa ajang Piala Dunia U-20 akan dimanfaatkan pihaknya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia secara besar-besaran. Pihaknya akan melakukan berbagai pendekatan, salah satunya yang berkaitan dengan promosi. Termasuk di dalamnya penyiapan pra dan kegiatan penunjang (side event). "Kita melakukan pendekatan dari segi digital marketing sehingga event dunia ini bisa membawa dampak positif terhadap pemulihan pariwisata, promosi destinasi, maupun juga produk ekonomi kreatif kita," ujarnya.Â
Pemerintah terus berbenah untuk memaksimalkan potensi setiap kota penyelenggara agar dapat optimal dalam menyambut tamu dari 5 benua. Semua perlu dipertimbangkan dari sisi budaya, kuliner, alam, hingga sejarah nya. Lalu masyarakat juga harus cepat mengambil langkah agar produk ekonomi kreatif mendapatkan atensi dari wisatawan mancanegara.Â
Dengan kesempatan yang sangat langka ini, masyarakat Indonesia tidak boleh tinggal diam. Harus bergerak dalam mencari informasi bagaimana agar produk atau jasa yang dijual mendapatkan atensi besar dari turis, membuat rencana yang matang dan rinci agar produk atau jasa yang ditawarkan dapat diterima dengan baik, mudah, maksimal, dan terpercaya serta mengeksekusinya dengan maksimal. Tiga hal ini tidak mudah untuk diraih, perlu adanya berbagai macam kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti pemerintah, swasta, masyarakat, dan pelaku usaha lainnya. Tetapi bisa dan mampu untuk diraih.Â
Kita ambil contoh usaha kuliner di Jakarta, seperti yang diketahui sudah sangat banyak masyarakat Jakarta yang bergelut di dunia kuliner. Namun, tidak semua pelaku usaha kuliner menempatkan strategi usaha nya dengan tepat. Dalam kasus ini, segmentasi pasarnya tidak hanya warga lokal namun warga mancanegara. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus agar usaha kuliner di Jakarta mendapatkan atensi dari mancanegara. Dibutuhkan integrasi yang kuat dari berbagai sisi mulai dari pengolahan produk mentah ke setengah jadi lalu menjadi barang jadi. Tidak berhenti di situ, perlu memikirkan bagaimana agar produk tersebut mudah diraih, tetap memperhatikan SOP usaha kuliner tersebut, dan tentunya mendapatkan kepercayaan dari warga mancanegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H