Mohon tunggu...
Laily NurfaridaFitri
Laily NurfaridaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

2nd years student at Semarang State University

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Banjir di Grobogan Sepanjang Februari-Maret, Bagaimana Dampaknya Pada Perekonomian Daerah?

26 Maret 2024   08:50 Diperbarui: 26 Maret 2024   13:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Banjir bisa disebabkan oleh banyak hal, baik karena curah hujan yang tinggi hingga rusaknya ekosistem sebab areal resapan air yang tidak cukup.

Pada triwulan awal tahun 2024 ini, banjir sudah beberapa kali menggenangi banyak wilayah di Jawa Tengah salah satunya di Kabupaten Grobogan. Menurut data yang dikaji Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan pada Jumat (15/3/2024), sebanyak 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan terendam banjir yang diantaranya terdapat 113 desa dari 13 kecamatan yang terdampak. Bahkan fasilitas pendidikan sebanyak 65 tempat juga terdampak, 4 tanggul jebol dan lahan pertanian seluas 5.352,5 hektare terancam gagal panen karena terendam banjir selama berhari-hari. 

Dari data ini banyak daerah-daerah pusat perekonomian yang turut terendam seperti Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Brati, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Godong, Kecamatan Gubug, dan kecamatan-kecamatan lainnya, sehingga menyebabkan terhambatnya perekonomian karena aktivitas pasar yang terhenti semetara. 

Daerah-daerah yang terendam tersebut juga merupakan areal persawahan aktif produksi yang mana merupakan sumber perolehan pangan masyarakat Kabupaten Grobogan. 

Lalu banjir pada februari 2024 bulan sebelumnya juga sudah menyeret kerugian sebesar RP 94,076 miliar secara materiil yang bahkan perhitungannya belum termasuk aset Pemprov Jateng.

Dari peristiwa ini, dapat diketahui bahwa sektor perekonomian terbesar Kabupaten Grobogan yang paling terdampak yaitu sektor pertanian, sektor pertanian terancam mengalami gagal panen dan diprediksi akan menyebabkan lonjakan harga pangan pasca bencana banjir ini. Kesejahteraan petani dalam hal ini sangat dipertaruhkan karena kerugiannya akan dirasakan langsung oleh mereka. Ditambah dengan masalah kenaikan harga beras yang tak kunjung usai dan momentum bulan ramadhan yang melonjakkan harga sembako di pasar akan menjadi masalah sulit bagi masyarakat Kabupaten Grobogan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun